Anggota Komisi II DPR RI, A A Bagus Adhi Mahendra Putra. (ist)
DENPASAR | patrolipost.com – Selaku Anggota Komisi II DPR RI, A A Bagus Adhi Mahendra Putra, atau kerap disapa Gus Adhi berpendapat saatnya Bali memiliki sekolah atlet untuk memudahkan provinsi ini meraih prestasi di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Selain itu, dengan adanya sekolah atlet maka kendala yang selama ini dialami atlet dalam menempuh mata pelajaran dapat diatasi.
“Jadi dengan adanya sekolah khusus atlet, maka semua atlet Bali yang memang diandalakan meraih prestasi di ajang nasional maupun internasional bisa lebih mudah menyelesaikan sekolahnya karena tidak ada ketimpangan antara jam belajar dengan jam berlatih,” ujar Gus Adhi, Minggu (23/1/2022) di Denpasar.
Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra melihat selama ini atlet-atlet potensial di banyak daerah selalu dihadapkan pada dua pilihan yang sulit, yakni antara berprestasi sebagai atlet atau menyelesaikan studinya tepat waktu. Pilihan sulit itu tidak akan ada, kata pria yang akrab disapa Gus Adhi ini, jika ada sekolah khusus atlet. Mengenai pembiayaan sekolah khusus atlet ini, Gus Adhi mengatakan selain dari APBD Bali juga bisa didanai dari perusahaan-perusahaan termasuk hotel dan restoran yang ada di Bali melalui penyisihan corporate social responsibility (CSR).
“CSR-CSR perusahaan yang ada di Bali inilah dikumpulkan untuk memajukan olahraga secara umum di Bali, bisa juga untuk membiayai operasional sekolah atlet nantinya,” ucap Gus Adhi yang juga Bendahara Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) ini.
Lebih jauh dia mengemukakan, prestasi Bali di ajang PON terus meningkat. Jika di PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat berada di peringkat enam besar, maka pada PON XX tahun 2021 di Papua naik ke peringkat lima. Prestasi ini, kata dia, hendaknya jangan sampai disalip daerah lain.
Gus Adhi juga mengatakan Pemprov Bali sudah saatnya meningkatkan anggaran untuk olahraga, karena selain sektor lain seperti seni, budaya dan pariwisata, olahraga juga sebagai ajang promosi suatu daerah.
“Selain kunjungan kenegaraan, event olahraga satu-satunya yang bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Karena itu marilah kita gunakan event olahraga sebagai ajang promosi daerah dengan mengalokasikan dana olahraga lebih besar lagi, bukan sebaliknya malah dikurangi,” ucap Gus Adhi. (*/wie)