NUSA DUA | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menghadiri Bali Beyond & Tavel Fair (BBTF) ke-11 tahun 2025 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua pada Kamis, 12 Juni 2025.
Koster mengatakan, perkembangan pameran perjalanan dan wisata intenasional yang diselenggarakan oleh Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) yang ke-11 itu telah mengalami perkembangan dan lebih selektif.
“Karena sejalan dengan visi pembangunan pariwisata Bali, pariwisata yang berbasis budaya, berkualitas dan bermartabat. Jadi ini betul-betul dijalankan ke semua tatanan pariwisata langsung oleh ASITA,” jelas Gubernur Koster di hadapan Rano Karno.
Gubernur Koster menambahkan, dirinya mendukung gelaran BBTF yang merupakan langkah kongkret untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan di Bali seiring makin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali.
Ia membeberkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2024 sebanyakr 6,4 juta orang, lebih tinggi dari sebelum Covid-19 pada tahun 2019.
“Kontribusi wisata Bali, wisatawan mancanegaranya ini dan wisatawan domestik terhadap perekonomian Bali mencapai 66 persen. Tinggi sekali,” jelasnya, sambil menambahkan, sumbangan devisa pariwisata Bali ke pariwisata nasional Indonesia sebesar 44%.
“Bayangkan, satu pulau kecil menyumbang devisa pariwisata untuk Indonesia 44 persen,” jelas Koster.
Ia menambahkan, hingga Mei 2025 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali meningkat hingga 11% dari tahun 2024. Koster memprediksi pada Desember 2025 kunjungan wisatawan negara ke Bali akan naik hingga 7 juta orang.
Di sisi lain, lebih dari 400 wisatawan asing berkelakuan menyimpang telah dideportasi oleh tim terpadu kepolisian dan Imigrasi, sebagai langkah tegas menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketenangan Pariwisata Bali.
Tak hanya itu, di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang pernah berperan sabagai Doel dalam Film Betawi itu juga memaparkan Gerakan Bali Bersih Sampah, yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 dan resmi berlaku sejak 11 April 2025 bersama Menteri Lingkungan Hidup.
“Kami fokuskan pada pengelolaan sampah di sumbernya serta pembatasan plastik sekali pakai di bawah 1 liter. Semua elemen mulai dari pemerintah daerah dan desa adat hingga pelaku usaha pariwisata, sekolah, pasar, dan tempat ibadah diwajibkan mengikuti kebijakan ini, demi mewujudkan Bali bersih dari sampah dalam dua tahun ke depan,” jelasnya.
Untuk menanggulangi kemacetan kata Koster, Pemprov Bali telah menerapkan skema lalu lintas baru, penyesuaian jam operasional kantor dan sekolah, serta pelarangan angkutan logistik siang hari.
Rencana pembangunan underpass di Denpasar dan Badung dibiayai oleh 10% PHR kabupaten/kota terkaya yang ditargetkan selesai sebelum 2029.
“Armada Kendaraan Dewata pun kembali beroperasi secara gotong-royong antar-kabupaten, dan kami menjajaki moda transportasi berbasis rel untuk masa depan,” jelas Koster.
“Saya menyambut antusias pertumbuhan kunjungan internasional yang mencapai rata-rata 20.309 pengunjung per hari pada April 2025, serta kenaikan penerimaan pajak daerah Badung sebesar Rp 5,9 triliun per Desember 2024, diikuti Denpasar Rp 1,4 triliun dan Gianyar Rp 1,3 triliun, menandakan dampak positif kebijakan pemulihan pariwisata dan investasi infrastruktur,” imbuhnya.
Ia melihat Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) sebagai jembatan penting antar-pelaku industri, pemerintah, dan buyer global untuk memperkuat citra destinasi dan membuka peluang investasi baru.
Melalui BBTF, Koster berharap memperluas kerja sama strategis dengan Provinsi DKI Jakarta memanfaatkan jaringan BUMD transportasi dan dana silpa serta menegosiasikan rute dan frekuensi penerbangan bersama maskapai internasional.
“Dengan sinergi seluruh lapisan pemerintahan, pelaku pariwisata, dan mitra udara global, kita akan mewujudkan lingkungan yang bersih, mobilitas lancar, dan kenyamanan akses masuk yang semakin baik sehingga Bali tetap menjadi destinasi unggulan dunia,” kata Koster.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno membeberkan kondisi Jakarta dan siap berkolaborasi dengan Provinsi Bali dengan memanfaatkan Silpa APBD DKI sebesar hampir Rp 4,8 triliun dan dukungan tiga BUMD yakni, Bank DKI, MRT dan Transjakarta.
Dikatakan Rano Karno, hal itu untuk meningkatkan konektivitas dan arus kunjungan wisatawan.
“Mengingat 6 juta dari 9,5 juta wisatawan domestik ke Bali berasal dari Jakarta, kerja sama ini diharapkan mengembalikan keseimbangan kunjungan dan penerimaan pajak,” kata Rano Karno.
Ia menyebut, sebagai bagian revitalisasi, 10 hotel di Jakarta diwajibkan menampilkan budaya Betawi, sementara pembentukan Jakarta Film Commission dan konsep ‘Jakarta Kota Cinema’ dirancang untuk menarik talenta dan investor perfilman.
“Kami juga memperluas kebijakan ASN wajib naik transportasi umum setiap Rabu, guna mendukung mobilitas berkelanjutan dan mengurangi kendaraan pribadi,” ujarnya.
Dalam kunjunganya ke gelaran Bali Beyond & Travel Fair di BICC Nusa Dua pemeran Doel dalam Film Si Doel Anak Sekolahan itu meminta Pemerintah Provinsi Bali untuk membantu membangun pariwisata Jakarta.
“Untuk itu Pak Koster, saya ingin belajar. Berdasarkan data ini sudah 4 kali kita mengikuti kegiatan ini. Kita mengikuti ini tujuannya bukan selling. Orang tau, orang lebih mengenal Bali daripada Indonesia,” kata Rano Karno. (pp03)