RUTENG | patrolipost.com – Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit SE MA berharap, agar anak-anak Manggarai yang dididik di Kampus Unika, adalah anak-anak yang mampu bersaing dan mampu bertanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan Bupati Hery saat acara pelantikan Rektor Unika yang baru Romo Dr Maksimus Regus SFil MSi yang menggantikan Rektor terdahulu periode 2019-2023 yakni Romo Dr Servatius Lon MA.
Pelantikan Rektor tersebut bersamaan dengan pelantikan Pejabat Struktural Unika Santu Paulus Ruteng periode 2023-2027, bertempat di kampus Unika St Paulus, Ruteng, Manggarai, Rabu (23/8/2023).
‘’Dalam kesuksesan dia akan ikut senang, dalam kegagalan dia juga akan mengambil tanggung jawab. Bisa bersaing artinya bisa mengambil tindakan lalu rela dan ikhlas berkorban,” ungkapnya.
Hanya dengan itu lanjut Bupati Hery, visi transformatif, kolaboratif dan berkarakter akan memberi sumbangan berarti bagi Visi Manggarai yang maju, adil dan berdaya saing untuk menuju Visi Indonesia maju 2045 bisa terwujud.
Bupati Hery mengatakan, sebagai penerus biasanya yang sulit adalah kalau kita meneruskan pekerjaan yang standarnya sudah tinggi.
‘’Kalau standar out put maupun impactnya sedang atau biasa saja pasti lebih mudah, tapi kalau meneruskan pekerjaan pendahulu yang standarnya sudah tinggi, biasanya memerlukan pengorbanan,’’ ungkapnya.
Bupati Hery juga berharap, kolaborasi yang sudah berjalan lama maupun yang baru akan tetap berlangsung di tahun-tahun yang akan datang, sehingga semangat kolaboratif bisa dikerjakan bersama-sama juga.
Berkaitan dengan karakter, Bupati Hery menjelaskan tentang buku Manusia Indonesia milik seorang pujangga bernama Mochtar Lubis yang didalamnya mencatat setidaknya terdapat 6 sifat Manusia Indonesia yakni munafik, feodal, percaya takhayul. Namun Mochtar Lubis juga mencatat orang Indonesia berbakat artistik/seni tetapi menyembunyikan banyak hal di belakang seni, enggan bertanggung jawab.
“Tetapi dalam hidup sehari-hari kita mengenal dua frasa, satu karena saya. Kalau prestasi karena saya, tapi kalau tidak baik bukan karena saya. Saya pikir kebalikan dari karakter dan sifat-sifat inilah yang kita inginkan dalam Visi Rektor yang baru maupun kepengurusan baru yang dilantik hari ini,’’ ujarnya.
‘’Kami juga mau titipkan seluruh anak-anak Manggarai, yang akan didik di dalam lembaga pendidikan ini untuk memiliki karakter kebalikan dari apa yang disampaikan oleh Mochtar Lubis,’’ sambungnya.
Sementara itu Rektor terpilih Romo Dr Maksimus Regus dalam sambutannya menuturkan visi transformatif, kolaboratif dan berkarakter tentunya bukan sekadar kumpulan kata-kata tetapi sebuah kompas yang akan memandu lembaga ini membentuk masa depan pendidikan dan mendorong ekosistem pembelajaran yang dinamis.
Dijelaskannya, hal pertama menjadi transformatif berarti menyadari dunia di sekitar kita berkembang pesat. Komitmen kami terhadap kumpulan akademik harus dinamis dan responsif, membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian yang memberdayakan mereka untuk navigasi kompleksitas dunia sekarang ini.
Kedua, kolaborasi adalah dasar kemajuan. Visi kami menyoroti urgensi kolaborasi, tidak hanya di dalam kampus tetapi juga di luarnya. Kami harus menjalin kemitraan dengan pemerintah, komunitas akademik, industri dan institusi lain, baik di tingkat lokal, nasional maupun global. Lalu menciptakan jaringan networking yang mendorong pertukaran ide, penelitian dan inovasi.
Romo Max juga mengajak seluruh civitas akademi untuk bergandengan tangan mewujudkan Visi bersama ini.
‘’Mari kita menghidupi semangat transformasi dalam diri kita masing-masing. Berkolaborasi lintas disiplin dan batas, membangun kedisiplinan versi Tri Dharma, menjunjung tinggi karakteristik yang menentukan wajah pendidikan kita,’’ katanya.
Mewakili Gubernur NTT, Staf Ahli Gubernur NTT bidang ekonomi dan pembangunan Dr Marius Ardu Jelamu pada kesempatan tersebut menyampaikan pesan Gubernur NTT untuk menjadikan kampus Unika sebagai sumber ilmu pengetahuan.
‘’Mudah-mudahan ke depan akan ada program studi Geologi sehingga ada ahlinya untuk persoalan- persoalan tambang atau pabrik semen,’’ ungkapnya.
Selain itu, Marius Jelamu juga berharap dengan berkembang pesatnya pariwisata di Labuan Bajo, diharapkan anak-anak dari Manggarai bisa mengelola kapal-kapal wisata.
“Itu harus ada sainsnya, ada ilmunya harus dipelajari, biar anak-anak kita tidak harus belajar ke daerah lain. Jangan sampai kita mengatakan kita dikuasai orang luar, salah anggapan seperti itu, kitanya yang tidak bisa bersaing dengan orang dari luar,’’ tandasnya.
Untuk itu lanjutnya, tugas dari Universitas adalah bagaimana memberdayakan anak-anak kita tidak hanya di level daerah dan nasional namun juga di level Internasional. Selain itu dia juga mengatakan perlunya anak-anak dididik untuk menguasai semantik, membaca frase statmen.
‘’Bagaimana mendidik mahasiswa untuk menguasai ilmu Semantik. Hanya orang-orang yang bisa menguasai Semantik yang bisa membaca statmen seseorang,” pungkasnya. (pp04)