GAZA | patrolipost.com – Delapan tentara Israel tewas dalam ledakan di Gaza Selatan pada hari Sabtu (16/6/2024). Militer Israel mengklaim, serangan pada hari Sabtu tersebut menjadi insiden paling mematikan bagi tentara dalam perang tersebut sejak Januari.
Diberitakan BBC, para prajurit tersebut berada di dalam kendaraan lapis baja yang terkena ledakan besar. Insiden itu terjadi selama operasi di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, yang telah menjadi sasaran utama pasukan Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka telah menembakkan roket ke arah kendaraan lapis baja setelah melakukan penyergapan.
Para prajurit tersebut kembali dari operasi semalam di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah sekitar pukul 05:15 waktu setempat (03:15 BST) ketika kendaraan lapis baja mereka diketahui telah meledak.
Sementara itu, Media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel telah membunuh 50 pejuang dalam operasi itu, dan kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 30 warga Palestina telah terbunuh dalam satu hari terakhir.
Dalam sebuah pernyataan di X, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengidentifikasi Kapten Wassem Mahmoud yang berusia 23 tahun sebagai salah satu korban tewas dan mengatakan nama tentara lainnya akan diumumkan setelah keluarganya diberitahu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah membayar “harga yang sangat menyedihkan dalam perang yang adil demi membela tanah air kami”. Namun dia mengatakan negaranya akan terus berperang “untuk menjamin keberadaan dan masa depan kami”.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengungkapkan kesedihannya, dengan mengatakan “kepedihan yang timbul karena kehilangan tersebut sangat besar”.
Pasukan darat Israel terus beroperasi di Rafah untuk mengusir Hamas dari apa yang disebutnya sebagai “benteng besar terakhir”.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Rafah, di mana menurut PBB sekitar satu juta warga Palestina mengungsi.
Pada hari Rabu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sebagian besar penduduk Gaza menghadapi “bencana kelaparan dan kondisi seperti kelaparan”.
Beberapa pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Joe Biden, mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan besar-besaran terhadap Rafah.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 37.000 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya perang, dan ratusan ribu lainnya terluka atau terpaksa mengungsi. (pp04)