BANGLI | patrolipost.com – Naiknya harga bahan baku membuat pusing para perajin aksesoris pengantin di Bangli. Pasalnya, naiknya harga bahan baku jenis emas tidak serta merta perajin berani menaikan harga produk.
Menurut salah satu perajin aksesoris pengantin I Nyoman Narsa, bahan utama untuk membuat aksesoris pengantin yakni emas, perak dan tembaga. Sejak dua-tiga pekan terakhir harga emas mengalami kenaikan. Yang mana sebelumnya kisaran Rp 800 ribu per gram dan kini Rp 1,1 juta per gram.
“Untuk harga perak dan tembaga tidak ada kenaikan. Yang naik harga emas dan itu menjadi bahan baku yang paling mahal,” ungkapnya, Minggu (14/1/2024).
Perajin asal Banjar Pande, Kelurahan Cempaga ini mengaku cukup terkendala ketika harga emas naik. Biaya produksi yang bertambah, sementara harga penjualan produk tetap.
Kata Nyoman Narsa, dirinya tidak berani menaikan harga karena khawatir para pelanggan akan beralih. “Perajin seperti ini juga banyak, kami tidak berani menaikkan harga,” kata pria yang sudah menggeluti usahanya sejak tahun 1995.
Tidak dipungkiri pendapatan yang didapat menipis. Dicontohkan yang tadinya pendapatan Rp 50 juta perbulan menjadi Rp 20 juta per bulan.
Sementara itu, untuk menjalankan usahanya Nyoman Narsa mempekerjakan 9 orang karyawan. Kemudian untuk produk yang dihasilkan seperti gelungan, bros, bunga dan lainya. Hasil tangan Nyoman Narsa dijual ke beberapa kabupaten/kota di Bali hingga ke wilayah Lombok, NTB.
Ditambahkan pula, produk dibuat sesuai dengan request dari pembeli/salon. Biasa pelanggan membawa contoh sesuai tren atau ciri khas di daerah asal.
“Model beragam sesuai dengan pesanan, biasa mengikuti perkembangan/tren terkini,” ujarnya. (750)