BANGLI | patrolipost.com – Harga kubis sejak beberapa pekan terakhir alami penurunan yang sangat fantastis. Kini harga kubis di tingkat petani hanya Rp 300 per kilogram. Lantaran kubis tidak laku terjual, petani terpaksa memanen kubis untuk dijadikan pupuk.
Salah seorang petani sayut kubis, Wayan Widana mengatakan harga kubis memang sempat mahal yakni Rp 8.000 per kilogram. Namun selang beberapa hari kemudian harga kubis terus mengalami penurunan. Bahkan sejak dua pekan terakhir, harga kubis berada pada titik nadir yakni hanya Rp 300 per kilogram.
Dengan harga tersebut petani pun mengalami kerugian. Wayan Widana menyebutkan, hasil penjualan kubis tidak memenuhi biaya produksi. “Dari masa tanam hingga panen satu pohon kubis biaya pemeliharaannya sekitar Rp 800,” ungkapnya, Minggu (25/9/2022).
Anjloknya harga kubis saat ini, menurut Widana diperkirakan karena musim panen bersamaan. Kubis yang dihasilkan petani tidak hanya untuk memenuhi pasar lokal Bali, tetapi juga dikirim keluar daerah. Daerah pengirim seperti Lombak dan Jawa.
“Saat ini di Jawa juga panen, jadi petani tidak melakukan pengiriman keluar,” ujar petani asal Banjar Pludu, Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani ini.
Tidak adanya permintaan dari luar, otomatis petani hanya mengandalkan penjualan di pasar lokal. Wayan Widana mengaku, hasil produksi biasa dijual ke beberapa pasar di Bangli dan juga di Denpasar, Buleleng. Selain itu ada juga pengepul yang datang untuk mengambil langsung hasil pertanian.
Saat ini Widana memiliki sekitar 10.000 tanaman kubis. Karena permintaan sedikit, kubis dipanen sedikit demi sedikit. Di sisi lain, ada petani yang membiarkan kubis membusuk akibat tidak laku terjual.
“Kubis yang tidak laku akhirnya dijadikan pupuk oleh petani,” ungkapnya.
Untuk di wilayah Desa Bayung Gede, hampir 80 persen warga menjadi petani sayur. Sayur yang dikembangkan berbagai jenis seperti kubis, sawi putih, terong dan lainnya. Harga sayuran cenderung turun, tetapi petani cukup terbantu dengan harga cabai yang melonjak. Saat ini harga cabai rawit kisaran Rp 50 ribu per kilogram.
“Petani yang punya tanaman cabai cukup terdongkrak penghasilannya, dan bisa menutup biaya produksi sayuran yang harganya turun,” jelasnya. (750)