DENPASAR | patrolipost.com – Memperingati Hari Ibu ke-93, Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK PUSPA) Kota Denpasar bersinergi dengan TP PKK Kota Denpasar, Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Denpasar dan RSU Prima Medika menggelar Talkshow Kesehatan Reproduksi dan Kecantikan di Taman Inspirasi Muntig Siokan Pantai Merta Sari, Selasa (21/12/2021). Dalam kesempatan ini, juga diserahkan bantuan sembako kepada anak-anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.
Talkshow dihadiri Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara, Ketua Umum FK PUSPA Kota Denpasar, Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua APSAI Kota Denpasar dr IGAA Decy Partiwi, dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana.
Ketua Umum FK PUSPA Kota Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan Talkshow Kesehatan Reproduksi dan Kecantikan kali ini mengusung tema Love Your Self, Love Your Health yang membahas peran ibu membentuk keluarga tangguh, sehat dan bebas stunting.
Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan FK PUSPA yang berdiri sejak 2018 di Kota Denpasar ini, merupakan salah satu program Kementeriaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Dimana salah satu program unggulan FK PUSPA adalah Three Ends, yaitu akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan ekonomi.
Ny Ayu Kristi berharap peserta talkshow kali ini dapat lebih memahami peran ibu membentuk keluarga yang sehat dan bebas stunting.
“Kami harapkan para peserta lebih memahami topik diangkat sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara sebagai narasumber talkshow, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Antari Jaya Negara memaparkan stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.
Kondisi stunting juga merupakan kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Hal ini tentu memiliki penyebab utama yakni kekurangan nutrisi.
Sehingga TP PKK Kota Denpasar berkolaborasi dengan dinas terkait seperti DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Perkim, Dinas PUPR dan Dinas Pertanian untuk mengatasi permasalahan stunting. Selain berkolaborasi, pihaknya juga mengaku telah memberikan makanan tambahan pada ibu hamil dan balita serta mengunjungi langsung balita kurang gizi.
“Kami juga tetap menggalakkan Posyandu yang ada di masing-masing banjar/lingkungan. Karena keberadaan Posyandu sangat membantu dalam mencegah terjadinya stunting,” terangnya.
Kemudian Ny Sagung Antari menambahkan telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yaitu salah satu program BKKBN secara preventif dan promotif dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting secara nasional. TPK ini terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK, Kader IMP, Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) diantaranya kepala kewilayahan kades/lurah, PLKB, POKJA desa dan sub PPKBD yang terdiri dari tenaga kesehatan yang ada di desa maupun kelurahan yang berdomisili dan mendapatkan penugasan di desa ataupun kelurahan.
“Tentunya untuk melaksanakan tugas melakukan pendampingan terhadap keluarga yang berisiko tinggi memiliki anak stunting serta mendukung usaha percepatan penurunan angka stunting,” tandasnya. (030)