JAKARTA | patrolipost.com – Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat tutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pada 3-20 Juli 2021. Pasar yang ditutup adalah yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya di Blok A, Blok B, dan Blok F. Pengecualian PPKM Darurat berlaku untuk Blok G yang berjualan bahan pangan.
Pantauan, Sabtu (3/7/2021), area pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara itu menyuguhkan pemandangan yang tak seperti biasa, benar-benar sepi dan seluruh akses masuk ditutup rapat. Terdapat pengumuman yang ditempel di dinding berisi informasi bahwa Pasar Tanah Abang tutup sementara.
Biasanya Pasar Tanah Abang selalu dipadati orang yang berbelanja. Tak jarang kesibukan di sana menyebabkan kemacetan. Tapi hari ini sangat lengang. Hanya terlihat beberapa orang yang sedang duduk di emperan.
Keputusan ditutupnya Pasar Tanah Abang mengikuti instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM darurat Corona Virus Disease di Wilayah Jawa dan Bali.
“Jadi sesuai dengan waktu pemberlakuan PPKM (darurat) maka sejumlah pasar akan kita tutup yaitu Pasar Cipulir, Pasar Tanah Abang Blok A,B,F. Untuk Blok G hanya yang menjual kebutuhan pangan saja yang tetap buka dengan kapasitas maksimal 50 persen,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangan tertulis, Jumat (2/7/2021).
Selain itu, waktu tutup pasar lainnya yang ada di DKI Jakarta juga akan mengalami perubahan waktu. Seluruh pasar akan tutup sesuai dengan aturan dari pemerintah setiap harinya selama batas waktu PPKM darurat.
“Untuk aktivitas pedagang kaki lima yang berada di area pasar yang berjualan di malam hari kami persyaratkan semuanya belanja dengan sistem take away termasuk yang berdagang makanan dan minuman tidak boleh dilayani di tempat,” tuturnya.
Hanya di Pasar Induk Kramat Jati saja yang tidak akan mengalami perubahan waktu operasional. Mengingat tempat tersebut adalah pusat pasar di Jakarta yang mendistribusikan berbagai kebutuhan sayur mayur, buah-buahan dan berbagai kebutuhan lainnya.
“Pasar Induk Kramat Jati itu tetap beroperasi normal mengingat adalah pusat kebutuhan berbagai pangan masyarakat, hanya walau operasi seperti biasa, petugas akan tetap melakukan monitoring agar tetap mengikuti protokol kesehatan,” imbuhnya. (305/dtc)