BANGLI | patrolipost.com – Pasca bocah I Gede BW (6) asal Desa Sekaan Kecamatan Kintamani digigit anjing hingga menyebabkan luka parah pada Selasa (19/9/2023), Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli langsung turun melakukan eliminasi dan mengambil sampel anjing yang menggigit korban untuk dilakukan uji laboratorium. Dari hasil uji Lab dinyatakan kalau anjing tersebut negatif rabies. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma pada Rabu (20/9/2023).
Kata Wayan Sarma sampel berupa organ otak anjing dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar untuk uji Lab. Berdasarkan uji lab, anjing tersebut negatif rabies. Sementara dengan kasus Gede BW diduga anjing menggigit karena terprovokasi.
Wayan Sarma mengingatkan yang memelihara anjing agar dipelihara dengan baik, dikandang, diberikan pakan. Selain itu kebersihan dijaga, dilakukan vaksin secara berkelanjutan, serta diberikan kasih sayang.
Disinggung terkait pelaksanaan vaksinasi rabies, Wayan Sarma menyebutkan, sebelum terjadi kasus gigitan, pihaknya telah melakukan layanan vaksinasi rabies di wilayah Desa Sekaan.
“Vaksinasi semua desa-banjar sudah terlayani tahun ini,” kata pejabat asal Kecamatan Tembuku ini.
Disampaikan sebelumnya, pelaksanaan vaksinasi rabies di Bangli saat ini telah menyentuh 78,66 persen dari populasi anjing 59.346 ekor di empat kecamatan.
“Vaksinasi anti rabies hingga akhir tahun 2023 ditarget 80 persen dari jumlah populasi 59.346 ekor anjing,” ungkapnya.
Seperti di beritakan sebelumnya, seekor anjing menggigit anak usia 6 tahun di Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli, pada Selasa (19/9/2023). Anak berinisial I Gede BW mengalami luka serius di bagian wajah akibat digigit anjing peliharaannya. Gede BW harus menjadi operasi pasca digigit anjing tersebut.
Perbekel Sekaan, I Wayan Muspa mengatakan kronologis kejadian berawal Gede BW bersama ibunya datang dari sekolah. Ibunya merupakan salah satu pegawai TU di SDN Sekaan. Begitu sampai di rumah Sang Ibu lebih dulu masuk untuk menaruh beras, sedangkan Gede BW masih berada di pintu masuk (angkul-angkul) rumahnya.
Karena anaknya masih diluar, Sang Ibu menghampiri ke depan. Ternyata anaknya sudah dalam posisi digigit anjing. “Saat itu, Gede BW ini membawa dua buah sosis. Satu dalam kondisi sudah terbuka dan satu masih dibungkus. Kemungkinan karena anjing lapar, sosis tersebut direbut, tetapi Gede BW yang digigit,” jelasnya.
Sebelum menggigit Gede BW, anjing tersebut sempat ke tempat tetangga, mengorek tempat sampah untuk mencari makan. “Anjing yang menggigit merupakan peliharaan korban. Sebelumnya anjing tersebut terbiasa diikat,” ungkapnya.
Gede BW yang mengalami sejumlah luka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Sementara itu, Kasubag Hukum, Humas dan Pemasaran RSU Bangli Sang Kompyang Arie Wijaya saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa Gede BW tiba di RSU pada Selasa sekitar pukul 10.40 wita.
“Yang bersangkutan mengalami luka pada wajah sebelah kanan, di atas telinga sebelah kanan, leher bagian belakang serta dahi,” jelasnya. (750)