DENPASAR | patrolipost.com – Subak Sembung Kelurahan Peguyangan kembali menggelar panen bawang merah dengan hasil mencapai 37,79 ton. Sebagai komoditi pertanian selain padi, bawang merah salah satu pilihan efektif yang bisa dikembangkan di Kota Denpasar.
Kadis Pertanian Kota Denpasar AA Bayu Brahmasta mengatakan bawang merah merupakan komoditi yang permintaannya cukup tinggi di pasaran. Bahkan bawang merah sering kali menjadi pemicu inflasi sebuah daerah.
“Melihat permasalahan ini, pengembangan pertanian bawang merah di Kota Denpasar ibarat gayung bersambut. Inovasi yang digalakkan Dinas Pertanian Kota Denpasar kembali membuahkan hasil,” ujar Brahmasta, Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut dijelaskan, dalam kurun waktu 3-4 bulan bawang merah sudah dapat dipanen. Sehingga selain efektif untuk mendukung produktivitas petani, bawang merah juga dapat mendukung terjaganya stabilitas inflasi.
Hasil survei menentukan bahwa lahan atau tanah di Kota Denpasar juga sangat baik untuk ditanami bawang merah selain padi.
Menurutnya, hampir seluruh subak yang menanam bawang merah sukses panen. Tidak hanya di Subak Sembung, pengembangan komoditi bawang merah juga dilakukan di beberapa wilayah, yakni Subak Mergaya, Kecamatan Denpasar Barat dengan luas lahan sekitar 1 hektar mampu menghasilkan 15 ton lebih bawang merah.
Selanjutnya di Subak Kedaton dengan luas lahan sekitar 1 hektar dapat menghasilkan 14 ton bawang merah. Kemudian yang terakhir di Subak Intaran Barat dengan luas lahan 1 hektar dapat menghasilkan 19 ton bawang merah.
Brahmasta berharap di tengah pesatnya kemajuan zaman dan perkembangan kota, pertanian Kota Denpasar dapat terus bersaing dan produktif, sehingga dapat terus tercipta ketahanan pangan.
“Panennya memang bisa dikatakan dalam waktu yang singkat, semoga ke depan bawang merah dapat menjadi pilihan petani untuk meraup keuntungan,” tandasnya. (030)