BANGKINANG | patrolipost.com – Beredarnya surat imbauan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar kepada Kepala Puskesmas se-Kabupaten Kampar berkaitan air minum Sikumbang menuai polemik di tengah masyarakat dan mendapat kritikan dari pelaku usaha penyedia air bersih Sikumbang.
Dalam surat Nomor 440/Dinkes/Kesmas 3/2023/2345 Tanggal 31 Juli 2023 tersebut mengimbau kepada Kepala Puskesmas se-Kabupaten Kampar agar menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang menggunakan air Sikumbang agar merebus air tersebut terlebih dahulu sebelum diminum karena Air Sikumbang terindikasi mengandung bakteri coliform yang menyebabkan diare.
Dalam surat itu juga disampaikan bahwa telah terjadi kasus diare terhadap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Air Tiris yang berjumlah 21 kasus di 17 desa dan 1 kelurahan, yang sebagian besar masyarakat tersebut mengonsumsi air minum dari sumber air Sikumbang, dari hasil pengujian laboratorium bahwa air tersebut mengandung bakteri caliform.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Riadel Fithri ketika dikonfirmasi, Rabu (9/8/2023) pada saat acara Rembuk Stunting di aula kantor Bupati Kampar mengatakan, tidak ada maksud lain Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar mengeluarkan surat imbauan ini. Pihaknya hanya menindaklanjuti kasus diare yang terjadi.
“Tak ada maksud lain, betul-betul untuk untuk kesehatan warga. Kita tak ada anak tiri dan kandung. Kami pure mengajak masyarakat mengkonsunsi air sehat,” ujar Ridel.
Ridel menyampaikan, setelah adanya beberapa kasus diare yang terjadi di wilayah Puskesmas Air Tiris, maka petugas dari Diskes Kampar mengambil sampel air yang dikonsumsi warga yang terkena diare untuk dilakukan uji laboratorium.
Sampel ini dari wadah jeriken yang dipakai oleh keluarga untuk mengkonsumsi air. Selanjutnya petugas Diskes Kampar mengambil sampel air di sumber air itu di Desa Penyasawan.
“Hasilnya seperti yang kami sampaikan. Untuk wadah jeriken ada kandungan bakteri coliform. Sementara di sumbernya yang diambil kawan (petugas Diskes Kampar red) hasilnya malah nol, bagus. Tak ada coliform. Kemungkinan ada coliform, bukan di air tapi di jeriken. Kadang-kadang tak dibersihkan,” ulasnya.
Untuk menindaklanjuti laporan dari warga, pihak Diskes Kampar kembali turun ke Desa Pulau Penyasawasan dan Desa Pulau Sarak. Mereka juga melakukan pertemuan dengan kepala desa, masyarakat dan pasyarakat pelaku usaha air minum Sikumbang di Pulau Sarak.
Dalam kesempatan ini Ridel yang juga hadir dalam pertemuan itu menjawab kritikan langsung para pelaku usaha air Sikumbang. Ia bersedia mengklarifikasi tentang surat imbauan tersebut. Dimana dalam pertemuan yang dihadiri belasan perwakilan pelaku usaha dan Kepala Desa Pulau Sarak itu sejumlah pelaku usaha air Sikumbang meminta pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melakukan klarifikasi atas surat himbauan itu.
Pelaku usaha meminta kepada Diskes Kampar bahwa informasi air Sikumbang mengandung bakteri telah menyebar ke mana-mana bahkan sampai ke Malaysia. Mereka meminta Diskes Kampar mengklarifikasi surat imbauan itu.
Mereka menyebutkan bahwa surat imbauan tak sesuai dengan yang dilampirkan di mana sampel yang diambil di Desa Penyasawan namun di dalam imbauan Diskes menyebutkan Air Sikumbang.
Menurutnya, Air Sikumbang telah memiliki merk dagang, dan itu terdapat di Desa Pulau Sarak.
“Kita sudah punya merk dagang. Itu ada di Pulau Sarak, di luar Pulau Sarak bukan lagi Sikumbang. Air hasil labor di Penyasawan, sementara di imbauan di Sikumbang,” beber salah seorang perwakilan warga dalam pertemuan itu.
Lantas Ridel juga menyampaikan bahwa ketika ada kasus diare, petugas kesehatan di Puskesmas menanyakan kepada warga tentang sumber air minumnya dan saat itu warga menjawab air Sikumbang. Atas laporan itu maka pihaknya turun mengambil sampel.
Kepala Desa Pulau Sarak Erwin usai pertemuan mengaku dengan adanya surat imbauan ini dan viral di media sosial maupun di media massa, akan berdampak terhadap penjualan Air Sikumbang.
Dikatakan, ada ribuan orang warganya yang bisa hidup dari penjualan air bersih ini. Pemasaran air Sikumbang tidak hanya di Kabupaten Kampar namun telah merambah ke kabupaten dan kota lain seperti di Pekanbaru, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Pelalawan dan Siak.
Ia berharap informasi ini tidak salah dalam penyampaian sehingga nama air Sikumbang kembali baik.
Sementara itu Kepala Desa Penyasawan Gerry ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa keberadaan sumber air Sikumbang tidak hanya ada di Desa Penyasawan, namun juga ada di Desa Pulau Sarak dan Koto Tibun. Ia menyebutkan, usaha air Sikumbang justru banyak terdapat di Desa Pulau Sarak.
“Kalau Penyasawan dan Pulau Sarak sama sumbernya, itu di Bukit Injin. Tapi Koto Tibun lain lagi sumbernya, tapi tetap disebut Air Sikumbang,” ulasnya.
Dengan keluarnya surat imbauan Diskes Kampar ia mengaku bahwa saat ini menjadi heboh di masyarakat meskipun tujuan dari Diskes baik karena Masyarakat dianjurkan memasak air terlebih dulu sebelum diminum. (395/ckc)