SURABAYA | patrolipost.com – Netizen ramai-ramai mendengungkan terjadinya fenomena bulan bercincin yang terjadi di Jawa Timur, Selasa (2/6) malam. Terkait kejadian tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan penjelasannya. Dilihat dari foto-foto yang beredar di media sosial, bulan tampak dikelilingi cincin cahaya seperti pada matahari pada siang harinya.
Adapun kejadian itu berlangsung saat bulan berada dalam kondisi dekat dengan bumi atau yang disebut dengan perigee, di mana bulan akan tampak lebih besar dari biasanya.
“Bulan berada di dekat perigee berarti ia akan tampak lebih besar dari rata-rata,” seperti disampaikan Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Rhorom Priyatikanto, Rabu (3/6/2020).
“Sementara itu, fenomena halo adalah fenomena di atmosfer kita. Ada kristal es yg terbentuk di atas suatu tempat sehingga cahaya terang dari langit (matahari atau bulan) akan menghasilkan halo di sekelilingnya,” tuturnya.
Rhorom menegaskan bahwa fenomena Bulan perigee dan halo adalah dua kejadian yang berbeda. Tak ada sebab-akibat antara keduanya. Rhorom juga mengungkapkan kejadian halo bulan atau bulan bercincin itu tidak terlalu sering terjadi.
“Tapi, sudah biasa,” pungkasnya.(305/dtc)