SURABAYA | patrolipost.com – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur (Jatim) menggelar acara 60 tahun Bapenda Jatim (1962-2022) di Kantor Bapenda Jatim Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Senin (3/10/2022) malam.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi ( Sekdaprov ) Jatim, Adhy Karyono dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Acara Bapenda Jatim ini dimeriahkan dengan penampilan live musik dari band lokal. Usai acara, mereka pun melantunkan sejumlah lagu. Salah satu lagu yang dinyanyikan berjudul Satru. Lagu lirik berbahasa Jawa itu kerap menjadi backsound video-video TikTok hingga Instagram.
Saat itu, sejumlah pejabat berdiri hendak meninggalkan acara. Namun, tertahan karena Khofifah masih sibuk berfoto dengan sejumlah tamu undangan yang hadir. Di sela-sela menunggu Khofifah, terlihat Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menyalami sejumlah kepala OPD. Setelah itu, dia lantas berjoget mengikuti irama lagu Satru. Kedua tangannya diangkat melambai-lambai. Beberapa orang yang hadir dalam acara pun merekam aksi tersebut. Termasuk awak media. Di saat sedang berjoget, Adhy Karyono sesekali mengarahkan pandangan ke Khofifah untuk memastikan mantan Menteri Sosial (Mensos) masih berada di lokasi acara. Usai melayani foto bersama tamu undangan, tak berapa lama, Khofifah bergegas berjalan meninggalkan ruangan. Seketika Adhy Karyono menghentikan aksi jogetnya dan kemudian berjalan di belakang orang nomor satu di Jatim tersebut. Khofifah lantas menemui awak media yang sudah menunggunya di luar ruangan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muslimat NU itu memastikan hingga Senin (3/10/2022) sore, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Selain itu, masih ada sekitar 32 korban luka berat yang masih dalam perawatan di rumah sakit.
“Sampai Senin (3/10/2022) sore, sudah tidak ada masyarakat yang mencari anggota keluarganya,” katanya.
Terkait penanganan terhadap korban luka, Khofifah menegaskan, Pemprov, Pemkab, dan Pemkot itu lebih kepada pelayanan korban yang meninggal, yang dirawat di Rumah Sakit, maupun yang luka ringan. Mereka akan mendapatkan layanan terbaik dan ditanggung oleh pemerintah. “Kalau dilayaninya di Saiful Anwar (RSUD Saiful Anwar) maka ditanggung Pemprov, kalau dilayani di rumah sakit umum daerah maupun kabupaten ya ditanggung Pemkab Malang, kalau dilayani di Kota Malang ya ditanggung Pemkot Malang,” ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim juga memberikan santunan takziah secara bertahap bagi korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp10 juta. Pihaknya akan mempercepat agar santunan takziyah segera diterima oleh keluarga ahli waris.
“Bagi yang meninggal dunia Pemprov menyampaikan bertahap secepat mungkin untuk memberikan santunan takziyah masing-masing Rp10 juta. Kalau warga Kota Malang, maka Pemkot Malang juga memberikan Rp10 juta. Kalau warga Kabupaten malang maka dari Pemkab Malang Rp10 juta dan dari Bank Jatim Rp5 juta,” jelas Khofifah.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono saat dikonfirmasi terkait aksi jogetnya ditengah duka atas tragedi Stadion Kanjuruhan mengaku tidak bermaksud untuk berjoget.
“Saya tidak bermaksud begitu (joget-joget),” katanya singkat saat dihubungi via telepon, Selasa (4/10/2022). (305/snc)