BANGLI | patrolipost.com – Masyarakat Bali dibuat geger dengan beredarnya video mesum dilakukan oleh warga negara asing (WNA), Rabu (21/4/2021) siang. Adegan tidak senonoh tersebut diduga dilakukan di areal Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Untuk memastikan lokasi dalam video tersebut, jajaran Polres Bangli telah turun melakukan penyelidikan.
Perempuan dalam video yang diduga berasal dari Rusia tersebut tampak mengenakan masker dan jas hujan warna biru. Awalnya perempuan tersebut tampak melihat pemandangan alam bebas berulang kali sambil melihat situasi sekitar. Selanjutnya WNA Rusia yang diketahui bintang film porno ini melakukan adegan seks berupa onani dan oral seks kepada pasangan mesumnya.
Pada akhir video memperlihatkan bintang porno tampak melihat suasana alam di bawahnya yang diduga adalah kawasan wisata eks hutan terbakar.
Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui video yang sedang ramai di media sosial tersebut. Menyikapi masalah tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Cyber Polda Bali.
”Begitu video mesum tersebut viral, kami langsung perintahkan petugas untuk melakukan penelusuran,” tegasnya.
Menurut AKBP Gusti Agung Dhana, dari hasil penelusuran yang dilakukan petugas lokasi pembuatan video mesum berada di kawasan Gunung Batur, Kintamani.
Terkait kasus tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi, apakah oknum dalam video tersebut masih berada di Indonesia atau sudah meninggalkan Indonesia.
”Pengambilan video sudah lama, untuk memastikan keberadaan aktor dalam video tersebut kita akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi,” ujar mantan Kapolres Mappi, Papua ini.
Di sisi lain tokoh adat Desa Batur Jro Wayan Asta saat dikonfirmasi terkait kebenaran lokasi video mesum berada di kawasan Gunung Batur, mengatakan jika Desa Adat telah mengambil langkah dengan mengecek lokasi yang dimaksud. Diakui jika pihaknya dan prajuru mengetahui beredarnya video mesum diduga di kawasan Gunung Batur pada Rabu pagi.
“Video dikirim melalui group, kemudian atas hal tersebut kami mencoba melakukan penelusuran,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, selama pandemi Covid-19, kawasan Gunung Batur tertutup bagi wisatawan. Namun bila ada pendakian harus didampingi oleh petugas.
“Pendakian masih bisa asal ada guide/pemandu lokal yang mendampingi,” ungkapnya. (750)