WASHINGTON | patrolipost.com – Sebuah jet penumpang regional American Airlines dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS jatuh ke Sungai Potomac setelah bertabrakan di udara dekat Bandara Nasional Reagan Washington, Rabu (29/1/2025) malam.
Menurut laporan The Washington Post beberapa jenazah telah dievakuasi dari Sungai Potomac. Namun, sejauh ini belum ditemukan korban selamat. Senator Ted Cruz dari Texas mengatakan di media sosial bahwa “kami tahu ada korban tewas,” meskipun ia tidak mengatakan berapa jumlahnya.
Melansir Reuters, American Airlines mengonfirmasi bahwa 64 orang berada di dalam jet tersebut – termasuk 60 penumpang dan empat awak. Sementara itu di dalam helikopter terdapat tiga tentara.
Beberapa teman, keluarga, dan kerabat penumpang berkumpul di Bandara Nasional Reagan Washington untuk mencari informasi lebih lanjut.
“Saya tidak tahu apakah dia naik ke sana atau tidak,” kata seorang wanita sambil menangis kepada seorang petugas bandara yang tampaknya merujuk pada seorang penumpang di jet yang jatuh tersebut.
“Kami mengonfirmasi bahwa pesawat yang terlibat dalam insiden malam ini adalah helikopter UH-60 Angkatan Darat dari Fort Belvoir, Virginia. Kami bekerja sama dengan pejabat setempat dan akan memberikan informasi tambahan setelah tersedia,” demikian Angkatan Darat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada kecelakaan pesawat penumpang AS yang fatal sejak Februari 2009, tetapi serangkaian insiden yang nyaris terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan masalah keselamatan yang serius.
Sebuah rekaman kamera web dari Kennedy Center di Washington menunjukkan ledakan di udara di seberang Potomac sekitar pukul 9:47 malam (0247 GMT) dengan sebuah pesawat yang terbakar jatuh dengan cepat.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan jet regional CRJ700 milik PSA Airlines bertabrakan di udara dengan helikopter saat mendekati Reagan. PSA mengoperasikan Penerbangan 5342 untuk American Airlines, yang berangkat dari Wichita, Kansas.
Polisi mengatakan beberapa lembaga terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan di Sungai Potomac, yang berbatasan dengan bandara. Puluhan polisi, ambulans, dan unit penyelamat, beberapa kapal feri, bersiap di sepanjang sungai dan berlomba menuju posisi di sepanjang landasan pacu bandara Reagan.
Pihak bandara mengatakan pada Rabu malam bahwa semua aktivitas lepas landas dan pendaratan telah dihentikan karena personel darurat menanggapi insiden pesawat tabrakan tersebut.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah “diberi pengarahan lengkap tentang kecelakaan mengerikan yang baru saja terjadi di Bandara Nasional Reagan.”
“Semoga Tuhan memberkati jiwa mereka,” tambahnya.
“Terima kasih atas kerja luar biasa yang dilakukan oleh tim tanggap darurat. Saya memantau situasi dan akan memberikan informasi lebih lanjut saat informasi itu muncul,” imbuhnya lagi.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang insiden tersebut.
American Airlines mengatakan di media sosial bahwa mereka “mengetahui laporan bahwa penerbangan American Eagle 5342, yang dioperasikan oleh PSA, dengan layanan dari Wichita, Kansas (ICT) ke Bandara Nasional Washington Reagan (DCA) telah terlibat dalam sebuah insiden.”
American Airlines mengatakan akan memberikan informasi lebih lanjut saat informasi itu tersedia bagi perusahaan.
Selama dua tahun terakhir, serangkaian insiden nyaris celaka telah menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan AS dan tekanan pada operasi kontrol lalu lintas udara yang kekurangan staf.
Administrator FAA, Mike Whitaker mengundurkan diri pada 20 Januari dan pemerintahan Trump belum menunjuk pengganti atau bahkan mengungkapkan siapa yang menjalankan badan tersebut untuk sementara.
Kecelakaan besar terakhir yang melibatkan pesawat komersial di AS terjadi pada tahun 2009, ketika 49 orang di dalam pesawat Colgan Air tewas ketika pesawat itu jatuh di negara bagian New York. Satu orang juga yang sementara di darat juga tewas karena tertimpa pesawat jatuh tersebut. (pp04)