JAKARTA | patrolipost.com – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) kemungkinan besar merayakan Hari Raya Idul Fitri pada, Rabu (10/4/2024). Pusat Astronomi Internasional telah memperkirakan bahwa Ramadan kemungkinan akan berlangsung selama 30 pada tahun ini.
Arab Saudi dan UEA berpuasa mulai 11 Maret 2024,, dan memperkirakan Idul Fitri akan jatuh pada hari Rabu, 10 April. Kendati demikian, Mahkamah Agung Arab Saudi menyerukan umat Islam di seluruh Kerajaan untuk ikut serta melihat hilal Syawal pada Senin malam, 29 Ramadhan 1445 Hijriah, bertepatan dengan 8 April 2024.
Penampakannya dapat dilakukan dengan mata telanjang atau teropong, setelah itu penemuannya harus dilaporkan ke pengadilan atau pusat terdekat.
Hal yang sama juga disampaikan Panitia Peninjauan Bulan UEA. Lembaga ini mengajak seluruh umat Islam di Tanah Air untuk melihat hilal Syawal pada Senin malam tanggal 29 Ramadhan 1445 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 8 April 2024. Panitia meminta siapa pun yang melihat bulan sabit tersebut dapat menghubungi nomor 026921166 agar diarahkan ke pengadilan terdekat untuk dicatat keterangannya.
Kalender Islam mengikuti sistem lunar yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun, dengan Ramadan menjadi bulan kesembilan, yang berpuncak pada Idul Fitri, yang menandakan akhir Ramadan. Negara-negara yang memulai Ramadan pada hari Senin, 11 Maret 2024, akan menyambut Idul Fitri pada hari Senin, 8 April. Sebaliknya, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, India, Bangladesh, Pakistan, Iran, Oman, Yordania, Libya, dan Maroko, yang mulai menjalankan Ramadan pada Selasa, 12 Maret, akan melakukan pengamatan bulan sabit pada Selasa, 9 April, bertepatan dengan hari ke-29 Ramadhan.
Idul Fitri Diperkirakan Serentak
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa posisi hilal diprediksi terlihat untuk akhir Ramadan 1445.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa posisi hilal diprediksi terlihat untuk akhir Ramadan 1445
diperkirakan serentak 10 April 2024 mendatang.
“Kemungkinan untuk bisa terjadinya rukyat pada 9 April itu kemungkinan besar akan berhasil. Sehingga nanti Insya Allah Idul Fitri bisa seragam atau serentak tanggal 10 April,” ujarnya.
Diketahui pemerintah mengadopsi perhitungan baru perihal penetapan bulan baru hijriah. Berdasarkan pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021 kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Dia mengatakan bahwa pada posisi bulan di wilayah Indonesia itu sudah cukup tinggi, tingginya sudah 6 derajat, elongasinya sekitar 8 derajat lebih. Sehingga di wilayah Indonesia itu sudah memenuhi kriteria MABIMS, dengan kriteria 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Sehingga untuk memenuhi elongasi tersebut, kemungkinan untuk bisa terjadinya rukyat pada 9 April itu kemungkinan besar akan berhasil, akan ada saksi sehingga pada saat sidang 9 April diputuskan bahwa Idul Fitri pada tanggal 10 April 2024,” tutur dia.
Sebagai informasi, ormas Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah pada 11 Maret, Idul Fitri 1 Syawal pada 10 April, dan Puasa Arafah 9 Zulhijah pada 16 Juni, serta Idul Adha 10 Zulhijah 1445 H pada 17 Juni 2024.
Keputusan penetapan itu dilakukan dengan menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Sementara Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), menyampaikan penegasan terkait awal bulan Ramadan 1445 Hijriah. Dia menyatakan bahwa 1 Ramadan 1445 H diprediksi bertepatan dengan 12 Maret 2024. Adapun pemerintah akan menggelar Sidang Isbat pada Sabtu 10 Maret 2024. Sidang isbat bakal dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. (305/snc/jpc/bbc)