Hina Penjual Es Teh dan Seniman Yati Pesek, Psikologi: Gus Miftah Alami Star Syndrome

gus 1aaxxxxx
Penjual es teh Sunhaji saat diudang ke kediaman Gus Miftah di Jogjakarta. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Tindakan pendakwah Miftah Maulana terhadap penjual es teh di sebuah acara pengajian di daerah Jawa Tengah menuai reaksi keras dikecam oleh banyak orang, karena dianggap mengolok-olok dan melakukan tindakan penghinaan.

Tidak lama setelah video yang memperlihatkan kelakuan Miftah ke penjual es teh viral di media sosial, video lama yang memperlihatkan perlakuan Miftah ke seniman senior Yati Pesek juga diviralkan oleh netizen.

Kedua video tersebut memiliki kesamaan yaitu terkesan merendahkan, bahkan melakukan tindakan kurang terpuji berupa penghinaan ke orang lain.

Menurut psikologi, tindakan Miftah tersebut di atas masuk dalam kategori star syndrome dan aksi bullying, sebagaimana diungkap oleh Psikolog Muhammad Iqbal.

“Banyak di era digital para influencers, selebgram, mengalami star syndrome. Karena merasa terkenal, banyak pengikut, akhirnya dia tanpa sadar melakukan tindakan semena-mena dan minim empati,” kata Muhammad Iqbal dalam podcast Novel Baswedan di YouTube.

“Termasuk apa yang dilakukan Gus Miftah dalam perspektif psikologi dikategorikan bullying. Mempermalukan orang, menyakiti, merendahkan, walaupun dia tanpa menyadari. Nah, disitulah star syndrome-nya,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, orang yang mengalami star syndrome cenderung tidak merasa aksinya dalam merendahkan atau menghina orang lain benar atau dapat dibenarkan. Hal itu karena dia merasa berada dalam posisi lebih tinggi, sementara orang yang dihina atau direndahkan berada di kelas rendah.

“Kita turut prihatin ya atas apa yang terjadi walaupun saya tidak bertemu langsung dengan Gus Miftah. Dia nggak merasa itu sebuah penghinaan karena dia merasa besar di atas, orang kecil ngomong apa sih, guyonan biasa,” katanya. (305/jpc)

Pos terkait