DENPASAR | patrolipost.com – Indonesia menjadi tuan rumah Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS Forum) 2023. Event internasional yang akan dihadiri partisipan dari 51 negara kepulauan bakal digelar di Bali pada 10 hingga 11 Oktober 2023.
KTT AIS juga akan dihadiri oleh berbagai organisasi internasional dari tiga region AIS Forum yakni Pasifik, Hindia, dan Atlantik.
Pemerintah Provinsi Bali berkolaborasi dengan instansi terkait dan seluruh stakeholder dalam menyiapkan dan mendukung kelancaran pelaksanaan KTT AIS Forum 2023. Untuk memastikan tidak adanya potensi gangguan, Pemprov Bali meminta masyarakat tidak menaikkan layang-layang sepanjang pelaksanaan KTT.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, imbauan itu berlaku mulai 8 Oktober hingga 12 Oktober 2023.
“Selama periode yang ditetapkan itu tidak ada aktifitas menaikkan layang-layang, sehingga potensi gangguan listrik bisa kita minimalkan,” kata Dewa Indra, Jumat (6/10/2023).
Ia mengatakan, aturan untuk tidak menaikkan layang-layang itu berlaku di seluruh Bali. Menurutnya, kelistrikan di Bali berada dalam satu jaringan. Jika gangguan kelistrikan terjadi di tempat lain, imbasnya juga akan terjadi di tempat penyelenggaraan KTT AIS di Nusa Dua.
“Maka dari itu, imbauan untuk tidak menaikkan layang-layang berlaku di seluruh Bali. Karena kita satu jaringan, Bali itu pulau kecil, jaringan listriknya berada dalam satu kesatuan,” kata Dewa Indra.
“Bisa saja di tempat acara tidak ada orang menaikan layang-layang, tapi di tempat lain ada, itu bisa mengganggu,” tambahnya.
Larangan untuk tidak menaikkan layang-layang juga telah disampaikan kepada asosiasi layang-layang di Bali. Dari situ, sosialisasi diteruskan kepada para anggota asosiasi pecinta layangan di Bali.
Pemerintah Provinsi Bali juga meminta kepada kepala daerah untuk memangkas tanaman dan pohon yang berpotensi tumbang dan mengganggu jaringan kelistrikan saat KTT AIS Forum I di Bali.
Sementara, penutupan arus lalu lintas hanya dilakukan saat delegasi melintas. Secara keseluruhan dikatakan Dewa Made Indra, tidak ada penutupan arus lalu lintas secara permanen.
“Jadi masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas secara normal, tidak terganggu apalagi terhenti,” kata Dewa Indra. (pp03)