DENPASAR | patrolipost.com – Sampai dengan bulan Mei 2020, pasar otomotif yang merupakan salah satu penggerak industri nasional, masih terus mengalami penurunan. Daya beli masyarakat yang terus menurun dan penerapan PSBB di banyak tempat, menjadi alasan utama.
Daihatsu sebagai salah satu pemain utama otomotif Indonesia, juga mengalami penurunan volume penjualan. Pasar otomotif nasional selama Januari-Mei 2020 mencapai 260 ribu unit atau turun 40 persen dari tahun lalu.
Sementara, penjualan retail Daihatsu menjadi 48.019 unit atau turun 39 persen dari tahun lalu, lebih kecil dari penurunan pasar sehingga market share Daihatsu mengalami kenaikan dari 18.0 persen YTD Mei 2019 menjadi 18.4 persen YTD Mei 2020.
Untuk wholesales, Daihatsu mengikuti arahan pemerintah dengan membatasi operasionalnya, sehingga produksi atau pencapaian wholesales di bulan Mei 2020 adalah 0 unit. Pencapaian pasar mobil secara wholesale selama periode Januari-Mei 2020 sebesar 248 ribu unit atau turun 41 persen dibanding pencapaian pada kurun yang sama di tahun 2019.
Sementara, pencapaian wholesales Daihatsu periode Januari-Mei 2020 sebesar 49.443 unit atau turun 39 persen dibanding periode sama tahun 2019, lebih baik dari penurunan pasar, sehingga marketshare naik dari 19.2 persen (2019) menjadi 19.9 persen di 2020.
Penjualan retail sales Daihatsu secara model ,masih tetap didominasi oleh Sigra dengan raihan 13.846 unit,berkontribusi sebesar 28,8 persen, lalu diikuti oleh Gran Max (PU) 9.483 unit (19,7 persen), dan Terios 7.687 unit (16,0 persen).
“Memasuki bulan Juni 2020, sudah banyak area di Indonesia yang melakukan relaksasi PSBB, sehingga roda perekonomian mulai menggeliat kembali. Kami harap pasar mobil Indonesia akan membaik,” ujar Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra. (429)