LABUAN BAJO | patrolipost.com – Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo mencatat jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Komodo mengalami peningkatan dibanding tahun 2023. Hingga pertengahan Juli 2024, Bandara Komodo sudah melayani 486.264 penumpang pesawat.
Kepala UPBU Bandara Komodo Ceppy Triono mengatakan dari Januari hingga 17 Juli 2024, jumlah penumpang pesawat yang datang ke Bandara Komodo mencapai 238.613 penumpang. Sedangkan penumpang yang berangkat mencapai angka 247.651 orang. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023, terdapat peningkatan pergerakan penumpang pesawat sebesar 10-11 persen.
“Sedangkan untuk tahun lalu 2023 catatan dari Januari sampai pertengahan Juli itu hanya berkisar 400 ribuan penumpang saja dan memang sudah meningkat sekitar 10-11 persen,” sebut Ceppy, Jumat (19/7/2024).
Ceppy mengatakan, lalu lintas penerbangan di Bandara Komodo didominasi oleh penerbangan domestik dengan penerbangan dari sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Bali. Sementara untuk penerbangan yang banyak digunakan oleh wisatawan adalah penerbangan dengan rute Bali – Labuan Bajo.
“Penerbangan yang paling banyak mendatangkan wisatawan itu hampir 70 persen itu dari rute Bali – Labuan Bajo, sedangkan 30 persennya untuk wisata itu datangnya dari Cengkareng – Jakarta,” sebutnya.
Pergerakan penumpang paling tinggi di tahun 2024 kata Ceppy terjadi pada bulan Juni dengan total penumpang mencapai 91.778 orang dari 769 penerbangan. Selain itu, pada bulan Juli ini juga mengalami peningkatan pergerakan penumpang jika dibanding tahun 2023 lalu. Adanya penerbangan tambahan menjadi salah satu faktor adanya peningkatan penumpang.
“Di bulan Juli ini memang kita mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan bulan lalu ataupun Juli tahun lalu. Karena di bulan Juli ini ada beberapa penerbangan ekstra flight yang dilakukan baik itu oleh Lion Group maupun maskapai lain,” ujarnya.
Kondisi ini kata Ceppy disebabkan oleh adanya sejumlah kegiatan baik nasional maupun bertaraf internasional yang diselenggarakan di Labuan Bajo. Selain itu, peran para influencer yang turut mempromosikan keindahan wisata di Labuan Bajo juga memberikan dampak yang signifikan pada jumlah kedatangan di Bandara Komodo.
“Ini membawa pengaruh penting bahwa ternyata daerah kita ini sudah semakin dikenal oleh seluruh masyarakat dunia terutama karena banyak event-event internasional yang diadakan di Labuan Bajo ini, dan itu semakin viral karena semakin banyak influencer yang sudah datang dan mengabadikan moment selama berada di Labuan Bajo,” ujar Ceppy.
Sejak beralih status dari bandara domestik menjadi bandara internasional April 2024 lalu, hingga kini bandara Komodo belum melayani penerbangan reguler internasional. Ceppy menyebut, penerbangan perdana dari luar negeri rencananya akan dimulai pada bulan September 2024, dengan rute Kuala Lumpur – Labuan Bajo yang akan dioperasikan oleh maskapai Air Asia.
Namun Ceppy menyebut pihaknya sudah menyiapkan segala hal dalam memastikan kesiapan bandara Komodo sebagai bandara Internasional. Selain peningkatan dari sisi pelayanan, pihaknya juga sudah mengoptimalkan kesiapan sarpras pendukung di ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan.
Selain itu, peningkatan infrastruktur juga dilakukan pada landasan pacu (run away) dan perluasan apron bandara. Progres perpanjangan landasan pacu, kata Ceppy tengah dilakukan dengan penambahan panjang landasan 100 meter. Saat ini, Bandara Komodo memiliki panjang landasan pacu 2.650 meter.
“Kalau terkait dengan perpanjangan landasan untuk tahun ini memang kita sudah ada pekerjaan untuk perpanjangan landasan yang semula 2.650 meter panjangnya tahun ini kita akan tambah 100 meter lagi panjangnya jadi 2.750 meter,” sebutnya.
Selain landasan pacu, Bandara Komodo juga tengah memperluas area apron agar mampu menampung pesawat dengan ukuran besar. Saat ini, apron yang ada hanya bisa menampung 7 parking stand dengan jenis pesawat terbesar yang bisa dilayani yakni Airbus 320 dan Boeing 737 seri 800.
Ceppy berkata, jika apron sudah diperluas maka, Bandara Komodo akan bisa menampung satu jenis pesawat berbadan lebar. Salah satunya yakni jenis Airbus 330.
“Dan di tahun ini kami berupaya memperluas salah satu apron di parking stand no 7, itu kita perluas sehingga bisa menampung pesawat yang lebih besar tapi memang hanya satu pesawat. Doakan kami supaya bisa ke depannya ada pesawat lebih besar sampai dengan Airbus 330 yang wide body karena selama ini kita hanya menampung untuk narrow body saja,” tutupnya. (334)