JAKARTA | patrolipost.com – Hore! Kabar gembira bagi pemain bola di Indonesia. PT Liga Indonesia Baru (LIB) menepati janji. Mereka telah mencairkan subsidi termin kedua kepada klub Liga 1 dan Liga 2. Hampir semua klub telah menerimanya.
COO Bhayangkara FC Sumardji, misalnya. Dia mengatakan, subsidi untuk termin kedua yang seharusnya dicairkan akhir Maret sudah diterima kemarin. ’’Ya, kami sudah terima Rp 509 juta,’’ ucap Sumardji.
Sumardji pun bersyukur atas pencairan tersebut. Menurut dia, subsidi itu bak oase di tengah kesulitan finansial klub selama pandemi Corona. Dana dari subsidi termin kedua tersebut bisa digunakan sementara untuk menalangi pembayaran gaji pemain. ’’Ya, ini membantu keberlangsungan klub,’’ ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Persiraja Banda Aceh Rahmat Djailani. Menurut dia, pencairan tersebut sangat berguna. Meski LIB masih utang untuk termin ketiga, yang jelas niat baik dengan mencairkan termin kedua patut diapresiasi. ’’Tidak ada pemotongan juga seperti isu yang ada,’’ terangnya.
Dengan pencairan tersebut, dia berharap LIB tetap memegang komitmen sebagai operator kompetisi di Indonesia. Segera berbenah dan memperbaiki kesalahan. ’’Kemudian bisa menyusun kembali struktur Dirut, komisaris, dan lain-lain. Segera memastikan kompetisi. Itu yang penting,’’ paparnya.
General Manager Arema FC Rudy Widodo juga mengaku sudah menerima hak komersial sejak Selasa sore (19/5). Manajemen tim berjuluk Singo Edan tersebut langsung membayar gaji pemain dan ofisial kemarin. Pembayaran gaji itu lebih cepat daripada jadwal biasanya. ’’Arema FC biasanya gajian akhir bulan. Alhamdulillah, dana komersial sudah cair. Untuk itu, kami percepat tanggal gajian pemain dan ofisial,’’ jelas Rudy.
’’Kan kami juga mayoritas muslim dan menjelang Lebaran. Jadi, kami mempercepat pencairannya. Mudah-mudahan bermanfaat meskipun hanya 25 persen,’’ imbuh pria asal Madiun itu.
Hanya, hak komersial tersebut belum 100 persen mencukupi kebutuhan pembayaran gaji. Sebab, dari angka Rp 520 juta, setiap tim hanya menerima Rp 509 juta karena dipotong pajak. Setidaknya Arema masih membutuhkan sekitar Rp 64 juta untuk membayar gaji skuadnya. Kekurangan dana tersebut ditanggung jajaran direksi Singo Edan.
Di sisi lain, bukan hanya Liga 1 yang sudah menerima hak komersial. Tim-tim Liga 2 pun mulai menerima. Sriwijaya FC, misalnya. Mereka sudah menerima pembayaran termin pertama. Hal itu disampaikan Sekretaris Tim Faisal Mursyid. ’’Harapan kami, pengelolaan liga lebih baik ke depan,’’ ungkapnya.
Namun, tidak semua klub Liga 2 menerima subsidi untuk termin pertama. Klub asal Jawa Timur PS Hizbul Wathan (PSHW) mengaku tidak ada uang masuk ke rekening dari LIB. Hal tersebut disampaikan Presiden PSHW Dhimam Abror Djuraid. Dia tahu beberapa klub sudah menerima subsidi.
’’Kami belum menerima. Kami sudah menanyakan itu ke beberapa tim. Memang ada yang sudah menerima. Tetapi, kami belum,’’ kata Abror. ’’Kami juga sudah berkomunikasi dengan ketua PSSI. Beliau menjanjikan segera mencairkan juga,’’ ujarnya. (305/jpc)