DENPASAR | patrolipost.com – Program Studi Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar International Art Exhibition, bertema ‘Surya Segara Rupa’. Pameran yang mengambil loksi di Santrian Gallery Sanur digelar sejak 18 November hingga 31 Desember 2023.
Pameran diikuti oleh 34 peserta dengan masing-masing menampilkan satu karya seni rupa. Total karya yang dipamerkan sejumlah 34 karya dengan rincian 23 orang dari seni murni ISI Denpasar, 5 orang seniman nasional, dan 6 orang seniman internasional.
Pelukis yang sekaligus menjadi Dosen Seni Murni ISI Denpasar Dr Wayan Karja mengatakan, International Art Exhibition bertujuan untuk mengembangkan seni rupa Bali dari akar yang diwariskan oleh leluhur hingga cipataan mutakhir terkini.
Tema Surya Segara Rupa kata Wayan Karja memiliki arti yang signifikan dan berkaitan dengan latar belakang tema besar yang dirancang Pemerintah Provinsi Bali yang tertuang dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2023.
“Kata Surya, mengacu kepada kata dalam bahasa Sanskerta dan lumrah dalam Bahasa Bali untuk menyebut matahari. Berbagai budaya di dunia menempatkan matahari dianggap sebagai simbol kehidupan, kehangatan, dan energi. Matahari juga memiliki peran penting dalam mitologi, religius, ikonografi, dan kepercayaan banyak masyarakat etnis di dunia,” jelas Dr Wayan Karja, Kamis (16/11/2023).
Sementara ‘Segara’ dalam bahasa Indonesia adalah padanan dari kata laut atau samudera, yang dikaitkan dengan keberlanjutan, keberlimpahan, serta kemisteriusan, dan keindahan alam yang tidak terbatas.
“Di Bali dikenal dengan istilah segara tanpa tepi,” imbuhnya.
Rupa diterjemahkan sebagai bentuk atau wujud. Dalam konteks pameran Seni Murni kali ini rupa bisa merujuk pada tampilan atau ekspresi visual dari suatu objek atau gagasan visual.
“Jadi, Surya Segara Rupa adalah tema pameran berfokus pada penggabungan konsep-konsep terkait matahari, laut, dan bentuk visual dalam konteks seni atau ekspresi kreatif dari para perupa ISI Denpasar, beberapa seniman nasional, dan internasional,” jelasnya.
Surya Segara Rupa merupakan penghormatan terhadap alam berdasarkan budaya Bali. Tema ini bisa menggambarkan upaya untuk menghormati dan menggali lebih dalam tentang bagaimana matahari, laut, dan alam secara umum mempengaruhi kehidupan, seni, dan budaya Bali.
Eksplorasi kreatif dalam wujud visual dari Prodi Seni Murni ISI Denpasar berupaya mendorong perupa untuk menggali berbagai ide, gagasan, teknik, dan bahan dalam menginterpretasikan matahari, laut, dan bentuk estetis pada karya seni rupa.
International Art Exibition menyampaikan pesan-pesan penting tentang pelestarian sumber daya alam dan penghormatan kepada matahari dan laut terkait kesadaran ekosistem, kehidupan, ritual, dan spiritualitas.
Rangkaian pameran ini diawali dengan para dosen melukis bersama di pantai, pembukaan pameran, seminar, workshop/demonstrasi melukis di Pantai Sanur, seni rupa pertunjukan, dan musik. (pp03)