KUPANG | patrolipost.com – Gara-gara handphone penumpang meledak di dalam pesawat, Maskapai Lion Air batalkan penerbangan pesawat dengan nomor penerbangan JT 693. Pembatalan penerbangan pesawat Lion Air tersebut terjadi di Bandara El Tari, Kupang, Minggu (26/2/2023) pukul 06.20 Wita.
Menurut laporan tertulis yang bersumber dari Inteligen, kebakaran karpet pesawat disebabkan oleh HP milik salah satu penumpang dengan tujuan Kupang – Medan transit Surabaya yang meledak dalam pesawat sehingga menimbulkan kepanikan crew dan semua penumpang.
Dilansir dari laporan tersebut, penumpang tersebut bernama Apryanto Nahak lahir di Belu 25 – 05 -1997 beralamat di Manumuti Bribit RT 004 RW 002 Desa Naimana Kecamatan Malaka Tengah dan masih berstatus sebagai pelajar/mahasiswa.
Diketahui, HP penumpang atas nama Apryanto Nahak yang duduk di seat 9D meledak mengakibatkan kebakaran karpet dalam pesawat sehingga mengakibatkan kepanikan penumpang di dalam pesawat pada saat pesawat Push Back (mundur) pada pukul 06.20 Wita.
Akibat kepanikan tersebut membuat sebagian penumpang membuka window emergency tengah sebelah kiri dan para penumpang diarahkan oleh pramugari dan pilot untuk kembali turun dan menunggu di ruang tunggu.
Pada pukul 07.05 Wita Komandan Lanud El Tari Kupang tiba di Bandara dan mengecek untuk melihat secara langsung kondisi pesawat Lion Air. Setelah itu, pada pukul 07.25 Wita diputuskan oleh pihak Maskapai untuk menunda sementara penerbangan pesawat Lion Air JT 693 tujuan Surabaya.
Apryanto Nahak saat diminta keterangan oleh pihak Avseg menjelaskan, sebelum meledak HP yang disimpan di dalam saku celana terasa sangat panas, dan pada saat mengeluarkan HP dari dalam saku celana karena panas, HP tersebut dilemparkan ke lantai cabin pesawat. Pada saat itu HP sudah mengeluarkan asap dan diinjaknya dengan tujuan untuk mematikan HP. Namun HP tersebut terus mengeluarkan api dan langsung meledak dan membakar karpet pesawat.
Selanjutnya, pihak Maskapai memutuskan untuk mengganti pesawat dan para penumpang masih menunggu pesawat pengganti dari Surabaya.
Dampak dari insiden tersebut antara lain sebagian karpet pesawat yang terbakar, tangan kiri Apryanto melepuh dan Hp-nya hangus serta hampir semua penumpang trauma. (pp04)
