SEMARAPURA | patrolipost.com – Musibah datang tidak terduga. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klungkung dan sekitarnya menyebabkan tembok serta bangunan suci milik warga Desa Gunaksa, Klungkung, Bali ambrol. Akibatnya, bangunan suci milik warga itu rata dengan tanah. Pemilik bangunan hanya bisa bengong, tak bisa berucap apapun melihat kondisi tersebut.
Dengan sigap pihak BPBD Klungkung, Senin (13/9) pagi melakukan peninjauan dan mendatangi lokasi ambrolnya bangunan suci tersebut untuk melakukan pendataan terhadap kerugian warga akibat bencana yang terjadi tersebut.
Pemilik bangunan yang ambrol, Nengah Simpen menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Bermula saat hujan deras yang terjadi sejak sore hari. Ia yang saat itu ditemani cucunya, tiba-tiba mendengar suara gemuruh yang cukup keras.
“Ada suara keras sekali saat itu,” ungkap Nengah Simpen sendu.
Ia pun bergegas menuju sumber suara dan melihat bangunan pelinggihnya sudah runtuh, bersama dengan pondasi dan temboknya.
“Sudah berserakan semua. Satu pelinggih sudah roboh,”ujarnya.
Dari pengamatan di lokasi, ada dua bangunan pelinggih yang masih berdiri, namun keduanya rawan abrol. Sehingga ia harus menunjangnya dengan beberapa kayu.
Sementara itu Kepala Badan Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kerusakan bangunan yang dialami Nengah Simpen. Pihaknya pun berusaha mendata, dan melaporkan dampak dari musibah itu ke bupati. Dari hasil pendataan, kerugian dari bencana itu diperkirakan mencapai kurang lebih sekitar Rp10 juta.
“Semoga saja nanti bisa dibantu, apalagi ini kondisi warga kurang mampu,” ujar Putu Widiada prihatin. (855)