DENPASAR | patrolipost.com – HUT ke-5 media Letternews.net diisi dengan Diskusi Kebudayan bertajuk ‘Merangkul Budaya Merangkai Kebersamaan di Tengah Arus Modernisasi’. Gelaran yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI ini diikuti oleh para Yowana, BEM, pelajar SMK dan peserta dari berbagai instansi.
“Dalam usianya yang ke-5, media Letternews.net harus memaknai spirit ulang tahun itu untuk kemajuan dan peningkatan kapasitas media,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin yang hadir dalam acara, Jumat (10/11/2023).
Dari sisi gerakan Pramuka, Made Rentin menyambut baik kegiatan HUT letternews.net yang disi dengan diskusi kebudayaan yang melibatkan para generasi muda di Bali.
“Karena siap atau tidak siap beberapa tahun yang akan datang generasi muda kita akan menerima tongkat estafet kepemimpinan. Oleh karena itu tugas dan tanggung jawab kita bersama mempersiapkan mereka dengan sebaik-baiknya untuk siap menerima tongkat estafet kepemimpinan itu di masa yang akan datang,” jelasnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid yang hadir secara daring menyampaikan, pentingnya budaya di era digitalisasi. Indonesia mempunyai berbagai macam budaya yang harus tetap dilestarikan.
Di tengah kondisi politik yang mulai memanas, Hilman mengajak seluruh elemen untuk membudayakan cara merdeka berbicara dengan tidak saling menghujat dan menyindir.
Sementara itu, Direktur Utama Media Letternews.net Rudianto mengatakan, peringatan HUT letternews.net kali ini merupakan peringatan yang bersejarah karena bertepatan dengan Hari Pahlawan.
“Hari bersejarah bagi letternews, karena bertepatan dengan Hari Pahlawan media letternews berusia genap 5 tahun. Lima tahun ini perjalanan yang tidak mudah tapi dengan persaingan media yang sangat luar biasa,” kata Rudi.
Diskusi Kebudayaan dipilih untuk mengisi puncak kegiatan HUT letternews.net menurut Rudi karena budaya itu sangat luas jika dijabarkan. Budaya tidak bisa dikatakan dengan seni saja tetapi Indonesia mempunyai banyak budaya termasuk budaya berbicara.
“Orang luar negeri tidak mempunyai budaya sopan santun, etika dan keramahtamahan kita. Itu sangat penting harus dibina dari generasi muda ini. Itu sebabnya budaya ini kami kedepankan,” jelas Rudi. (pp03)
