DENPASAR | patrolipost.com – Sejak mewabahnya pandemi Covid-19 atau corona Virus di Indonesia termasuk di Bali, Palang Merah Indonesia (PMI) Bali melaporkan tengah mengalami penurunan angka pendonor darah dari hari biasanya.
Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra menyatakan, imbauan physical distancing menyebabkan sejumlah instansi yang biasa rutin mengelar kegiatan terpaksa menunda bahkan membatalkan rencananya doroh darahnya. Selain itu, masyarakat yang menjadi pendonor juga mulai membatasi diri karena khawatir terkena penyebaran Covid-19.
“Hal ini mengakibatkan pendonor darah sukarela yang rutin melaksanakan donor menjadi menurun, dari semula 99% menjadi 74,4%,” kata Alit Putra dalam siaran pers, Kamis (28/5/2020).
Jumlah pendonor yang menurun tersebut mengakibatkan lonjakan jauh antara permintaan dan pendonor. “Pendonor sukarela yang sangat minim jumlahnya menyebabkan UDD PMI Provinsi Bali tidak mampu memenuhi kebutuhan produk darah sesuai permintaan (hanya dapat terpenuhi 46%),” kata Alit.
Lebih lanjut, PMI Bali telah menempuh berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasokan darah. Salah satunya dengan cara menjemput bola kepada pihak yang bersedia menjadi sukarelawan donor darah. Seperti melakukan donor ke instansi pemerintahan, mengajukan permohonan donor darah kepada anggota TNI dan POLRI serta membuka gerai donor di Markas PMI Provinsi Bali Jl. Imam Bonjol No 182 Denpasar yang dimulai sejak bulan Maret 2020 dengan rata-rata perolehan 10-15 pendonor per-hari. Selain itu juga mengajak keluarga karyawan UTD PMI Provinsi Bali untuk berdonor dan meminta donor keluarga pasien atau Donor Pengganti (DP).
Tak cukup sampai di situ, untuk menarik minat para pendonor, pihak PMI Bali mengelar kegiatan bertajuk “Donor Darah Berbagi”. Dengan membagi-bagi sembako kepada para pendonor. Di mana pendonor yang memperoleh sembako adalah pendonor yang lolos seleksi donor dan bisa diambil darahnya.
Kegiatan bagi-bagi sembako yang dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Mei 2020 bertempat di Markas PMI Provinsi Bali ini tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
“Bagi masyarakat lainnya agar dapat tetap mendonorkan darahnya secara rutin apalagi di masa Pandemi Covid-19 ini stock darah semakin menipis sedangkan kebutuhan darah masih tinggi,” pungkas Alit. (426)