In Memoriam Ketua Timses Prabowo, Jenderal (Purn) Djoko Santoso: Untuk Negara, Sebagai Tentara, Ya Siap

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad
Indonesia berduka, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Minggu (10/5/2020). (net)

JAKARTA | patrolipost.com – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Indonesia berduka. Salah seorang putra terbaik bangsa, Mantan Panglima TNI Djoko Santoso pergi menghadap sang Khalid untuk selamanya. Kabar duka ini pertama dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Dasco menuturkan, mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi itu meninggal Minggu pagi, 10 Mei 2020 pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, karena Sakit. Keluarga besar partai besutan Prabowo Subianto merasa kehilangan atas meninggalnya Djoko Santoso.

“Pertama-tama kami turut seluruh keluarga besar Partai Gerindra menyatakan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya bapak Djoko Santoso,” kata Dasco.

Wakil Ketua DPR RI ini menuturkan, Djoko Santoso merupakan pemimpin yang mempunyai semangat yang tinggi. Hal itu terlihat dari semangatnya meski dalam kondisi yang kurang sehat selalu menyempatkan hadir saat rapat-rapat di Tim Pemenangan kala itu.

“Walaupun dalam keadaan kurang sehat, beliau pasti jika bisa mengikuti rapat-rapat dan memimpin rapat-rapat langsung seperti yang pernah kami alami ketika pemenangan Prabowo-Sandi,” ujar Dasco.

Menurutnya, bukan hanya Partai Gerindra yang kehilangan Djoko Santoso, tapi juga bangsa Indonesia kehilangan putra terbaiknya. “Kami kehilangan, Indonesia kehilangan, putra yang termasuk terbaik di negara kita,” cetus Dasco.

Untuk diketahui, Djoko Santoso meninggal hari ini di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pukul 06.30 WIB. Dia wafat pada usia 67 tahun.

Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Usai menjadi purnawirawan TNI, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Dia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

”Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum sempat dirawat beberapa hari pasca-operasi karena pendarahan di otak,” tambah anggota DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman.

Panglima TNI di era Presiden SBY
Djoko Santoso adalah Panglima TNI pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menjabat Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Djoko Santoso menjadi Panglima TNI di era Presiden SBY menggantikan Djoko Suyanto.

Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Santoso sempat menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) dan kemudian menjadi Kepala Staf TNI AD (KSAD). Djoko menjadi KSAD pada 2005-2007.

Pria kelahiran 8 September 1952 itu juga aktif di beragam organisasi. Djoko tercatat pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Ketua Dewan Pembina IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), hingga Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia ASA (Adil, Sejahtera, Aman).

Sekitar 2015, Djoko memutuskan terjun ke dunia politik. Selepas jabatannya, Djoko Santoso memang tak langsung ke partai politik, tetapi dia kerap muncul dalam peristiwa politik.

Djoko Santoso mendirikan Gerakan Nasional ASA (Adil, Sejahtera, Aman) pada 2013. Di Pilpres 2014, dia juga memberikan dukungan untuk Prabowo Subianto. Terakhir, Djoko Santoso menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017.

Djoko diumumkan berada di struktur Gerindra dengan menjadi anggota Dewan Pembina setelah Pilpres 2014. Djoko beberapa kali terlihat hadir dalam acara penting Gerindra.

Kala itu Waketum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengungkapkan Prabowo telah meminta Djoko secara langsung untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan.

“Pak Prabowo sudah menunjuk, mungkin Pak Djoko, tapi belum diputuskan. Kan kita harus konsultasikan dengan partai koalisi lainnya, partai pengusung lainnya,” kata Edhy di kediaman Prabowo saat itu.

Djoko sendiri telah menyatakan kesiapannya “Ya namanya tentara, ya siaplah. Tidak ada yang tidak siap kalau untuk negara, ya,” tegas Djoko.

Bendera Setengah Tiang
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus juga menyampaikan dukacitanya. Seluruh jajaran TNI/TNI AD akan mengibarkan bendera setengah tiang.

“Sebagai bentuk penghormatan dan rasa dukacita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” pungkas Nefra.

Dimakamkan di Sandiego Hills
Jenazah Almarhum setelah prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto dibawa ke rumah duka. Tepat di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

“Pukul 13.00 WIB akan dibawa ke pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat dan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Nefra. (305/jpc/bbc)

Pos terkait