Indeks Stabilitas Politik Meningkat, Bupati Suwirta Apresiasi Seluruh Stakeholder

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat membuka kegiatan pembinaan oleh Forkopimda Kabupaten Klungkung, Selasa (29/6/2021). (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta membuka kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Klungkung dalam rangka pembinaan pengawasan trantibmas dan stabilitas daerah, bertempat di ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Selasa (29/6/2021).

Kegiatan yang dikaitkan dengan Bulan Bung Karno III ini mengusung tema “ Implementasi Ajaran Bung Karno Dalam Mewujudkan Pembangunan dan Stabilitas Daerah”, serta dirangkai dengan pemaparan dan peluncuran buku Instapolku tahun 2020 oleh Dekan FISIP Unud.

Turut hadiri Wabup, I Made Kasta, Sekda Gede Putu Winastra, Anggota Forkopimda, Tenaga Ahli Dekan FISIP Unud, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Ketua MDA Klungkung, Camat se-Kabupaten Klungkung serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Klungkung.

Dekan Fisipol Universitas Udayana, Dr I Gusti Ngurah Bagus Sukaarjawa mengatakan Indeks Stabilitas Politik (Instapol) Kabupaten Klungkung tahun 2020 mencapai 81,64 dalam skala indeks 0-100. Jika dibandingkan dengan Indeks Stabilitas Politik Kabupaten Klungkung tahun 2019 yang mencapai 80,6; di tahun 2020 Indeks Stabilitas Politik Kabupaten Klungkung secara umum mengalami peningkatan.

Menanggapi hasil tersebut, Bupati Suwirta mengatakan bahwa semua ini berkat koordinasi yang telah berjalan dengan baik antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan semua stakeholder termasuk seluruh OPD. Menurutnya apapun yang terjadi di Kabupaten Klungkung adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama.

Sama halnya dengan ajaran dari Bung Karno yakni Trisakti. Dalam ajaran tersebut Bung Karno mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Berdaulat dibidang politik, setiap warga wajib memajukan daerahnya, bukan orang atau bangsa lain. Untuk itu warga harus menjadi ujung tombak di daerahnya sendiri. Berdikari di bidang ekonomi, rakyat harus bisa mandiri dan tidak hanya menengadahkan tangan. Menggali semua potensi yang ada, serta membangun dimulai dari titik ungkit. Karena tidak bisa dipungkiri semua pembangunan membutuhkan dana yang bisa diraih dari titik ungkit tersebut.

“Berkat komunikasi dan kawalan dari Gubernur Bali ke pemerintah Pusat serta komunikasi kita dan beberapa OPD ke sejumlah Kementerian, akhirnya dua pelabuhan segitiga emas telah mulai dibangun. Saya apresiasi koordinasi semua pihak kepada pemerintah maupun kementerian yang telah berjalan dengan baik selama ini. jika bukan kita siapa lagi,” ujar Bupati Suwirta.

Lebih lanjut Bupati Suwirta menjelaskan, program pengentasan kemiskinan juga menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Klungkung. Istilah memberikan ikan atau bantuan langsung akan diganti dengan pemberian kail. Dengan memberi kail diharapkan para KK Miskin akan berusaha sendiri dengan tetap mendapat pengawasan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah. (855)

Pos terkait