JAKARTA | patrolipost.com – Kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Arab Saudi berhasil menyepakati kerjasama pada beberapa sektor dengan nilai fantastis.
Melansir Antara, Presiden Prabowo Subianto berada di Arab Saudi pada 1-3 Juli 2025 dan bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed bin Salman Al Saud. Alhasil, kunjungan kenegaraan tersebut membuahkan beberapa kesepakatan antara lain:
Pertama, Pelaksanaan persyaratan kesehatan jamaah Indonesia untuk ibadah haji dan umrah yang lebih baik.
Kedua, dukungan investasi Arab Saudi di berbagai sektor, termasuk pengembangan vaksin.
Ketiga, pembentukan Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) antara kedua negara.
Keempat, pertukaran pengalaman geologi, eksplorasi hingga pemrosesan bahan mineral.
Kelima, pemanfaatan kecerdasan bidang energi buatan dalam berkelanjutan.
Keenam, penguatan kemitraan dalam sektor ekonomi digital hingga ketenagakerjaan.
Kerja sama dilakukan melalui investasi dalam beberapa bidang, antara lain: Energi bersih, Industri petrokimia dan Bahan bakar penerbangan. Total Nilai kerja sama mencapai Rp. 437 triliun
Prabowo menilai pertemuan dengan Perdana Menteri Mohammed bin Salman Al Saud sangat efektif dan membawa segudang manfaat ditengah gejolak geopolitik.
“Pertemuan sangat produktif, kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama di semua bidang. Dan juga dalam pembahasan masalah-masalah geopolitik, kita memiliki kesamaan visi,” ungkap Presiden Prabowo Subianto.
Adapun beberapa manfaat dari kesepakatan kerjasama yang dicapai Indonesia-Arab Saudi meliputi:
Pertama, Memperkuat kemitraan ekonomi jangka panjang Indonesia dengan Arab Saudi.
Kedua, Mewujudkan visi untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Perdagangan Indonesia-Arab Saudi menjadi langkah strategis di bidang diplomasi bagi Indonesia dalam peta geopolitik global dan ekonomi dunia Islam.
Terlepas dari beberapa negara lain yang unjuk kekuatan melalui perang, Indonesia memperkuat posisinya dengan menjalin kerja sama dengan banyak negara dan memperkuat diplomasi. Terlebih dengan Arab Saudi, mitra Indonesia yang sudah lama menjalin hubungan baik dan lancar dalam urusan ekspor-impor. (pp04)
