SEMARAPURA | patrolipost.com – Indonesia kehilangan seorang arsitektur terkenal. Ida Bagus Tugur, sosok yang sudah mengharumkan Indonesia dan Bali ini berpulang kepangkuan ibu pertiwi, Selasa (22/12/2020). Ada banyak karya-karya besar dan fenomenal yang dihasilkan almarhum Ida Bagus Tugur, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Art Centre Denpasar (ACD) dan sederet karya bernilai seni lainnya yang kini menjadi sejarah peradaban.
Bendesa Adat Cucukan, Ida Bagus Nyoman Ari Sanjaya, saat dikonfirmasi membenarkan kabar meningggalnya tokoh arsitek asal Bali ini. Menurut IB Ari Sanjaya, almarhum Ida Bagus Tugur lahir tahun 1926 dan meninggal dunia diusia 94 tahun.
Dalam penuturannya, almarhum dikenal sebagai undagi dan arsitek besar yang telah mendesain banyak gedung gedung fenomenal maupun tempat strategis di Bali. Karya-karyanya hebatnya akan selalu dikenang masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali, salah satunya Gedung DPRD Bali, merupakan buah karya pemikiran dan hasil karyanya yang megah di Komplek Kawasan Renon. Tidak itu saja, masyarakat Klungkung patut berbangga karena Gedung DPRD Klungkung dan Patung Kanda Pat Sari yang ada di Catus Pata Perempatan Agung, juga merupakan hasil karya fenomenal almarhum.
Dalam menciptakan karya-karya besar yang ada di Bali, Ida Bagus Tugur selalu ditemani salah seorang putra beliau yaitu Ida Bagus Gede Yadnya.
“Dia (Ida Bagus Gede Yadnya) salah satu anaknya yang ikut langsung menemani ayahnya dalam menciptakan karya-karya besar yang diwariskan kepada masyarakat Bali sampai sekarang. Dibantu banyak rekan arsitek lainnya,” ujar Ida Bagus Ari Sanjaya.
Masih kata Ida Bagus Ari Sanjaya yang kebetulan masih kerabat almarhum, tidak hanya bangunan Art Centre Denpasar yang dikagumi masyarakat Bali dan kalangan arsitek Bali lainnya karena keindahan dan nilai seni yang tinggi.
Adapun karya fenomenal almarhum antara lain mendesain Gedung DPRD Bali, Kantor Gubernur Bali, Kompleks Bajra Sandi di kawasan Renon. Kini jenazah almarhum Ida Bagus Tugur disemayamkan di tanah kelahirannya di Gria Cucukan, Klungkung.
“Tidak hanya Art Centre Denpasar, kompleks di Renon itu semua beliau (I.B Tugur) yang mendesain. Termasuk Taman Mini Indonesia Indah juga,” kata Ari Sanjaya.
Setelah almarhum I B Tugur berpulang, jenazah almarhum dikatakan disemayamkan di rumah duka di Gria Cucukan, Klungkung. Selanjutnya menurut Ari Sanjaya keluarga besar beliau langsung mengadakan rembug keluarga beserta Prajuru Desa Adat Cucukan, mengenai proses selanjutnya. Setelah itu, baru matur kepada ida sulinggih untuk rencana penentuan tingkatan pelebonnya.
“Kita masih rembugkan rencana pelebon beliau, apalagi dalam situasi seperti sekarang, yakni pandemi Covid-19,” pungkas Ida Bagus Ari Sanjaya.
Karena makin renta karena terbatas usia terus menua, almarhum sudah mengurangi kegiatannya sejak usia 70 tahun. Sejak itu beliau memilih beristirahat, dan mengurangi kiprah, meski ragam undangan dan pekerjaan terus berdatangan kepadanya. Memang setelah beliau memutuskan istirahat anak-anak beliu lebih mengambil peran penting beliau, walaupun ide idenya tetap dari almarhum. (855)