JAKARTA | patrolipost.com – Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Tanah Air. Striker legendaris timnas Indonesia, Ricky Yacob, meninggal dunia. Berdasarkan informasi yang diterima dari pesan broadcast WhatsApp, Ricky meninggal di Rumah Sakit Mintoharjo, Sabtu (21/11/2020).
“Innalilahi wainnailahi rojiun, telah meninggal dunia sahabat dan pemain Nasional kita bang Ricki Yacobi di RS Mintoharjo . Semoga Almarhum meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Alfatihah.”
Berita ini menyebar lewat pesan berantai dari grup whatsapp para pewarta olahraga. Sekitar pukul 09.32 WIB, kabar tersebut datang. Dari penuturan rekannya, Ricky Yacobi sedang bermain sepakbola di kawasan Senayan, Jakarta. Usai cetak gol, Ricky Yacobi mencoba untuk selebrasi.
Namun, tiba-tiba dia jatuh dan tak sadarkan diri. Langsung saja, rekan-rekan melarikannya ke Rumah Sakit AL Mintohardjo, Bendungan Hilir. Sayangnya, nyara pria 57 tahun tersebut tak terselamatkan. Dia dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.
Dikonfirmasi melalui eks pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, membenarkan bahwa Ricky meninggal dunia di Rumah Sakit Mintoharjo, berdasarkan laporan dari seseorang bernama Arif Mursado yang berada di lapangan. Ricky Yacob meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung saat bermain sepak bola di lapangan Senayan, Jakarta.
Ricky Yacobi bukan pemain sembarangan. Dia merupakan striker legendaris Timnas Indonesia pertama yang bisa menembus kompetisi Jepang bersama Matshushita Electric FC.
Aktif di masa 1980 hingga 90an, Ricky Yacobi dikenal sebagai salah satu striker tertajam di Indonesia. Buktinya pada Asian Games 1986, Ricky Yacobi mampu membawa Indonesia lolos ke semifinal.
Setelah pensiun, Ricky Yacobi tak lepas dari sepakbola. Pria kelahiran Medan itu terlibat dalam pembinaan usia dini lewat Sekolah Sepakbola dan bekerja di salah satu apparel lokal. Ricky Yacobi juga dikenal dengan mulut pedasnya ketika mengomentari perkembangan Timnas Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir. Selamat jalan, Legenda.
Ricky Yacobi Liga Jepang
Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi, ejaan nama yang diperolehnya saat bermain di Liga Jepang.
Selama bermain di Indonesia, Ricky tidak pernah membawa klubnya menjadi juara (Galatama/Liga Indonesia). Namun, ia sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.
Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karier sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo. Selain itu ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini,
Ricky sangat memesona penggila bola nasional dengan gayanya yang khas. Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu penyerang terbaik Indonesia yang bermain di era 1995-2005 sangat mengidolakannya. Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain. Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.
Ketika itu, tim nasional Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar. Tim Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalty) melawan Uni Emirat Arab (UEA). Ricky mengagetkan orang ketika ia mencetak gol sewaktu melawan UEA. Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia lesakan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh.
Setelah itu, nama Ricky semakin beken setelah ia dibeli Klub Matsushita FC Jepang pada tahun 1988. Sayang, ia tak mampu beradaptasi dengan udara dingin di Jepang. Hanya empat pertandingan yang sempat ia ikuti—dengan satu gol sempat dicetak.
RSSSF hanya mencatat bahwa Ricky sempat 31 kali memperkuat tim nasional sepanjang enam tahun (9-12-1985 sampai 11-6-1991). Hanya lima gol yang sempat dicatat. Tapi, sepertinya, jumlah gol itu tidak akurat. Ricky setidaknya mencetak 15 gol untuk tim nasional Indonesia di ajang resmi.
Pelatih SSB
Kini, Ricky Yacobi memutuskan menjadi pelatih dengan membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi yang berlokasi di lapangan F, kompleks Senayan, Jakarta Pusat. Murid pilihannya adalah talenta berbakat berusia 7-12 tahun yang kurang mampu. Karenanya Ricky menjamin, murid-muridnya bebas iuran.
Ricky yakin sekolah sepak bola yang memiliki kurikulum teori kelas dan praktik itu akan langgeng meski tanpa iuran murid. Pasalnya, sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Kelompok Pecinta Olahraga Sepak Bola Senayan (KPOSS) itu telah banyak menarik simpati donatur semisal American Express Foundation. Di samping itu, KPOSS telah menyewa lapangan F untuk jangka waktu lima tahun. Di PSSI, Ricky kemudian duduk menjadi direktur pembinaan usia muda PSSI. Setelahnya, Dia Adalah Pelatih The New Clicks.(305/kmc)