JAKARTA | patrolipost.com – Sejumlah nama muncul ke publik pasca mundurnya Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Gus Miftah mundur setelah tersandung insiden mengolok-olok pedagang es teh dalam sebuah pengajian yang viral di media sosial.
Terkait pengunduran diri Gus Miftah, Presiden Prabowo menegaskan akan segera mencari pengantinya.
“Nanti kita cari, ya, nanti kita cari,” ujar Prabowo di Istana Negara Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam lalu.
Presiden Prabowo menghargai keputusan Gus Miftah yang mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden dan telah mengakui dirinya melakukan salah ucap.
“Saya kira kita hargai sikap ksatria itu,” ungkap Prabowo.
Eks Pangkostrad itu meyakini bahwa Miftah salah ucap dan tidak berniat menyakiti perasaan masyarakat.
“Saya kenal beliau, mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat menghina, tapi terlepas itu salah ucap, beliau sadar, beliau salah, salah ucap, beliau mengundurkan diri,” terangnya.
Menurutnya, di Indonesia jarang ada orang yang melakukan kesalahan lalu memilih mengundurkan diri dari jabatannya. Oleh sebab itu, keputusan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta tersebut harus dihargai.
“Saya kira itu jelas, saya kira di Indonesia juga jarang orang salah kemudian bertanggung jawab dan mengundurkan diri. Jadi kita hargai itu,” ucap Prabowo.
Berikut beberapa nama sebagai calon pengganti Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
1. Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat dikenal sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2022-2027. Ia sering tampil sebagai narasumber keagamaan dan aktif berdakwah melalui kanal YouTube pribadi.
Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga mendirikan Quantum Akhyar Institute, sebuah pusat kajian Islam, dan telah menulis beberapa karya ilmiah dalam Bahasa Arab.
Kiprah Ustaz Adi Hidayat dalam lembaga ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh Islam yang berpengaruh di era modern. Pria yang lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984 ini tumbuh di lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan agama dan nilai-nilai tradisional.
2. Yaqut Cholil Qoumas
Mantan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju dan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini termasuk nama yang digadang-gadang sebagai pengganti Gus Miftah. Yaqut juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Rembang pada periode 2005-2010 dan terpilih sebagai Anggota DPR RI dari 2015-2019. Yaqut merupakan adik dari Yahya Cholil Staquf, tokoh terkenal di dunia keagamaan.
3. Ali Mochtar Ngabalin
Ali Mochtar Ngabalin, kelahiran Fakfak, Papua Barat, saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. Sebelumnya, ia menjadi anggota Komisi I DPR RI dari 2004-2009 dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD), mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan II. Pada 2010, Ngabalin berpindah ke Partai Golkar setelah keluar dari Partai Bulan Bintang (PBB).
4. Rocky Gerung
Rocky Gerung adalah seorang komentator politik, akademikus, dan filsuf asal Indonesia. Lahir pada 20 Januari 1959, ia adalah pendiri Setara Institute dan fellow di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Pengalaman mengajarnya di Universitas Indonesia selama 15 tahun menambah keunggulan intelektualnya. Rocky dikenal sebagai pengamat politik yang sering mengemukakan pandangan kontroversial.
5. Irfan Hakim
Irfan Hakim Firmansyah, lahir pada 15 Oktober 1975, merupakan seorang presenter, aktor, komedian, dan kreator konten Indonesia asal Bandung, Jawa Barat. Ia mulai dikenal luas berkat acara komedi “Ngelenong Nyok” yang ditayangkan dari 2005 hingga 2007.
Irfan berasal dari keluarga yang religius; ayahnya yang seorang pedagang beras berharap Irfan bisa menjadi pendakwah, sehingga perjalanan kariernya ke dunia hiburan penuh tantangan.
Dengan latar belakang mereka yang beragam, setiap calon memiliki potensi untuk membawa peran baru dalam posisi Utusan Khusus Presiden. (807)