DENPASAR | patrolipost.com – Pastor Paroki St Yoseph Denpasar Rm Yohannes Nyoman Madia SVD melaporkan langsung kejadian seorang pria yang diduga stres merusak Gereja St Yoseph, Senin 9 Juli 2019 kepada Uskup Denpasar Denpasar Mgr Silvester San. Laporan disampaikan langsung kepada Uskup sekira pukul 12.35 Wita, beberapa saat setelah kejadian.
Berikut kutipan laporan Rm Yan kepada Uskup Denpasar sebagaimana dituturkan Hironimus Adil-Komsos Keuskupan Denpasar:
Saat kejadian Pastor Paroki Rm Yan Madia sedang tidak ada di tempat, lagi ada keperluan di Soverdi yang juga terletak di Jl Kepundung (sekitar 200 meter ke utara dari gereja).
Pastor Paroki mendapatkan info peristiwa ini melalui WA dari seorang umat, dan saat itu juga sekitar pukul 10.05 Wita Pastor Paroki langsung pulang ke gereja.
Sesampai di gereja Romo Yan bertemu dan bertanya kepada koster (pembantu/pegawai gereja) bernama Kristo, yang saat kejadian sedang membersihkan ruangan gereja.
Menurut penuturan Kristo kepada Rm Yan, sekitar pukul 09.00 Wita ada sepasang suami istri datang ke gereja untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, tiba-tiba pelaku (suami) mengamuk lalu istrinya mencoba menahan, tetapi dia justru membanting istrinya.
Kristo kemudian keluar gereja meminta bantuan tetanga (penjual) di kiri kanan gereja. Saat bersamaan 3 orang polisi patroli sedang lewat di Jalan Kepundung, lalu seorang ibu (tetangga) sebelah kanan gereja langsung menyetop petugas tersebut dan melaporkan ada orang mengamuk di dalam gereja.
Menurut Rm Yan, kemungkinan pelaku sedang stress. Tetapi hal ini masih perlu penyelidikan lebih lanjut.
Menanggapi laporan Rm Yan, Uskup Denpasar meminta untuk menyelesaikannya masalah itu secara baik-baik.
Uskup berpesan kepada siapa saja terutama umat Katolik supaya tetap tenang karena hal ini sedang diurus oleh Pastor Paroki dan Pengurus Gereja St Yoseph. Kondisi saat ini pun kondusif.
Tak lupa Uskup menyampaikan terima kasih kepada petugas kepolisian yang cepat menangani kasus ini sehingga keadaan cepat teratasi.
Terima kasih juga kepada umat yang secara spontan datang ke gereja sebagai bentuk kepedulian atas peristiwa yang terjadi. (rls)
