Instal Aplikasi i-Badung, Siswa SD Lesehan di Depan Ruang Guru

MANGUPURA | patrolipost.com – Penanaman (instal) aplikasi i-Badung pada laptop siswa di Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Badung masih terkendala jaringan internet. Akibatnya, para siswa kesulitan dalam menginstal program perpustakaan digital milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Badung.

Sulitnya mendapat jaringan wifi ini pun sempat dikeluhkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Badung Ni Wayan Kristiani. Pasalnya, jaringan internet hanya ada di ruang guru. Sementara instal aplikasi i-Badung dilakukan di ruang kelas atau perpustakaan. Praktis demi mendapat jaringan wifi para siswa terpaksa harus duduk lesehan di depan ruangan guru. Itupun hasilnya tidak maksimal. Lantaran jaringan wifi tidak kuat apabila diakses secara bersama-sama.

“Iya, nggak kuat wifinya, apalagi dilakukan bersama-sama,” keluh seorang pegawai Dinas Perpustkaan dan Kearsipan Badung, Jumat (20/9).
Menurut pegawai yang menolak namanya dikorankan ini, lemotnya jaringan internet ini membuat instal aplikasi i-Badung harus dilakukan berjam-jam. “Kasian anak-anak, karena jaringannya lemot instal aplikasi harus berjam-jam,” katanya.
Untuk memudahkan penanaman aplikasi ini, ia menyarankan agar ditambahkan pemasangan alat penguat signal. Sehingga wifi bisa diakses di seluruh kelas yang ada di sekolah itu.
“Mungkin harus diberikan alat untuk menguatkan signal, sehingga seluruh kelas terhubung wifi,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Badung I Wayan Weda Dharmaja,  dikonfirmasi Jumat (20/9) tak menampik perihal tersebut. Menurutnya dengan pemasangan satu akses poin tidak akan mampu mengcover seluruh ruang kelas, sehingga diperlukan penambahan alat penguat signal.

“Kami baru pasang satu akses poin mungkin tidak sampai ruang perpustakaan. Apalagi ruang perpustakaan jauh dari ruang guru, karena radius wifi hanya 50 meter,” jelasnya.
Guna mengatasi terbatasnya jaringan internet di sekolah-sekolah, Weda Dharmaja telah berkoordinasi dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga setempat untuk penambahan akses poin.
“Saya sudah bicara dengan Ibu Kadis mohon penambahan untuk memperkuat akses internet tersebut. Nanti dari Dinas Perpustakaan bersurat ke Kominfo ditembuskan ke Dinas Pendidikan baru nanti kita bahas sama-sama,” terangnya.
Mantan Kadishubkominfo ini mengaku tidak dapat melakukan pengadaan alat penguat signal sebelum adanya permohonan dari instansi terkait yang membutuhkan. “Kami harus melakukan pengadaan barang dulu tentunya berdasarkan usulan, karena kami sama-sama berkepentingan,” tegasnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Badung telah memasang internet gratis di  1.074 akses poin dan 988 titik internet yang tersebar di kawasan Badung. Pemasangan internet gratis ini menyasar semua banjar, desa, sekolah SD mau pun SMP Negeri, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas, Kantor Camat, dan 33 objek wisata. (ana)

Pos terkait