SINGARAJA | patrolipost.com – Beberapa kali pasien Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala-Gejala Ringan (OTG-GR) di Kabupaten Buleleng diisolasi di sejumlah tempat. Namun diduga kurang efektif, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng mengambil keputusan membuat isolasi terpusat untuk 401 orang yang tercatat menjadi pasien Covid-19 berstatus OTG-GR.
Para pasien itu akan ditempatkan di beberapa hotel dan asrama mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja berlokasi di Desa Jinengdalem Kecamatan Buleleng. Mulai Selasa (13/7) ratusan pasien tersebut mulai dievakuasi ke tempat baru untuk isolasi terpusat.
Bupati yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pasien OTG-GR tersebut dipindahkan ke tempat isolasi terpusat. Satgas telah menyiapkan beberapa hotel dan asrama mahasiswa Undiksha di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng sebagai tempat isolasi terpusat.
“Saat ini kita masih cari hotel lagi untuk tempat isolasi terpusat,” jelasnya, usai memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan anggota Forkopimda Buleleng di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Selasa (13/7/2021).
Hingga saat ini, katanya, sudah ada empat hotel yang bersedia digunakan sebagai tempat isolasi terpusat yaitu Hotel Gaia Oasis, Hotel Gran Surya, Hotel Aneka Lovina dan Hotel Puri Bagus. Dari empat hotel tersebut, tersedia sebanyak 131 kamar dengan dua tempat tidur per kamar. Sedangkan, untuk Asrama Mahasiswa Undiksha di Desa Jinengdalem tersedia 40 kamar. Juga dengan dua tempat tidur per kamar.
“Jadi total ada 171 kamar yang bisa menampung 342 orang pasien OTG-GR,” terang Agus Suradnyana.
Dengan kapasitas kamar sejumlah itu, Satgas masih kekurangan sekitar 80 kamar. Kebutuhan isi masih dikomunikasikan dengan pemilik hotel lainnya yang ada di Buleleng. Hari ini diharapkan lengkap. Untuk skema pemindahan, dibagi per desa. Pembagian juga akan dilakukan dengan Forkopimda.
“Dari pihak TNI, Kepolisian dan juga Satpol PP sudah siap untuk mengawal mereka masuk di isolasi,” imbuhnya.
Tidak hanya pemindahan lokasi isolasi untuk pasien Covid-19 berstatus OTG-GR, Agus Suradnyana juga menyebut percepatan vaksinasi dengan skema disebar dan terpusat ke kecamatan. Diawali di lima kecamatan yaitu Gerokgak, Banjar, Busungbiu, Buleleng, serta Seririt. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) diinstruksikan untuk merapatkan para camat kemudian para camat merapatkan para kepala desa untuk menyisir warganya yang belum divaksin.
“Jadi yang tercecer saat vaksinasi sebelumnya, mungkin tidak ada di rumah saat vaksin sebelumnya, saya dorong untuk vaksinasi di lapangan kecamatan yang kita buka selama empat hari ke depan. Setelah itu kita pindah ke timur lagi,” ujar Agus Suradnyana.
Sedang soal pelaksanaan PPKM Darurat, sesuai dengan kesepakatan antara Forkopimda, diputuskan bahwa usaha non esensial gerai ponsel tidak beroperasi. Bengkel masih bisa buka, namun showroom tidak diperbolehkan buka. (625)