Israel Melunak saat Tekanan Internasional Meningkat, Truk Bantuan untuk Gaza Diizinkan Masuk

truk bantuan
Truk pengangkut bantuan diparkir di persimpangan Kerem Shalom, perbatasan Israel-Gaza. (ist)

GAZA | patrolipost.com – Israel mengizinkan 100 truk bantuan yang membawa tepung, makanan bayi, dan peralatan medis memasuki Jalur Gaza pada hari Rabu (21/5/2025). Sementara pejabat PBB melaporkan bahwa masalah distribusi menyebabkan belum ada bantuan yang sampai ke orang-orang yang membutuhkan.

Menurut laporan Reuters, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terbuka terhadap gencatan senjata sementara untuk memungkinkan pengembalian sandera. Namun, selain itu ia mengatakan akan terus maju dengan operasi militer untuk mendapatkan kendali penuh atas Gaza.

Setelah blokade selama 11 minggu terhadap pasokan yang memasuki Gaza, militer Israel mengatakan total 98 truk bantuan masuk pada hari Senin dan Selasa.  Namun, pasokan minimal itu pun belum sampai ke dapur umum, toko roti, pasar, dan rumah sakit di Gaza, menurut pejabat bantuan dan toko roti lokal yang siap menerima pasokan tepung.

“Tak satu pun dari bantuan ini  telah sampai ke penduduk Gaza. Jumlah truk yang dibolehkan masuk sangat terbatas,” kata Antoine Renard, direktur negara Program Pangan Dunia.

Menurut Renad, Blokade tersebut telah membuat penduduk Gaza berjuang mati-matian untuk bertahan hidup, meskipun tekanan internasional dan domestik terhadap pemerintah Israel semakin meningkat, yang menurut salah satu tokoh oposisi berisiko mengubah negara itu menjadi “negara paria”.

“Ribuan ton makanan dan pasokan vital lainnya menunggu di dekat titik penyeberangan ke Gaza, tetapi hingga dapat didistribusikan dengan aman, sekitar seperempat penduduk masih berisiko kelaparan,” kata Renard.

Sementara itu, seorang warga Gaza, Mahmoud al-Haw, yang mengatakan bahwa ia sering menunggu hingga enam jam sehari dengan harapan mendapatkan sup miju untuk menjaga anak-anaknya tetap hidup. Menurutnya, meskipun truk bantuan sudah diizinkan masuk, namun kesulitan yang dialaminya belum berubah.

“Saya di sini sejak pukul delapan pagi, hanya untuk mendapatkan satu piring untuk enam orang sementara itu tidak cukup untuk satu orang,” kata Haw.

Pejabat PBB mengatakan masalah keamanan telah mencegah bantuan bergerak keluar dari pusat logistik di titik penyeberangan Kerem Shalom, tetapi pada Rabu  malam muncul harapan bahwa pasokan akan bergerak lebih bebas.

Nahid Shahaiber, pemilik perusahaan transportasi besar, mengatakan 75 truk tepung dan lebih dari selusin truk lainnya yang membawa suplemen gizi dan gula berada di wilayah Selatan Rafah dan para saksi mengatakan truk yang membawa tepung terlihat di Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah.

Israel memberlakukan blokade pada semua pasokan yang memasuki Gaza pada bulan Maret, dengan mengatakan Hamas menyita pasokan yang ditujukan untuk warga sipil.

Di bawah tekanan internasional yang meningkat, Israel telah mengizinkan pengiriman bantuan oleh PBB dan kelompok bantuan lainnya untuk dilanjutkan sebentar hingga model distribusi baru yang didukung AS menggunakan kontraktor swasta yang beroperasi melalui apa yang disebut pusat aman mulai berjalan pada akhir bulan. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *