MAMUJU | patrolipost.com – Pria bernama Padli Nur seorang perawat di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) telah ditetapkan tersangka atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, Hamdia. Padli menganiaya istrinya saat digerebek di rumah dokter inisial Y yang diduga selingkuhannya.
Dari foto yang dilihat, Kamis (19/10) tampak Padli mengenakan rompi tahanan berwarna orange dengan tulisan angka 11. Padli terlihat dibawa 2 anggota polisi berseragam sipil ke ruang penyidik PPA Satreskrim Polresta Mamuju.
Padli terlihat mengenakan celana pendek dan sendal berwarna hitam dengan kepala botak. Kedua tangannya dalam kondisi diborgol.
Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Jamaluddin mengatakan jika kasus KDRT ini dilaporkan istri korban. Padli pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Setelah naik di tahap penyidikan, selanjutnya melakukan penetapan tersangka,” ujar AKP Jamaluddin di Mapolresta Mamuju, Kamis (19/10/2023).
Jamal menuturkan tersangka sudah ditahan untuk diproses hukum lebih lanjut. Sementara kasus dugaan perzinaan antara Padli dan dokter Y yang turut dilaporkan korban masih didalami penyidik.
“Saat ini sudah dilakukan penahanan terhadap tersangka. Terkait kasus perzinaan itu penyidik masih mendalami,” bebernya.
Untuk diketahui, Hamdia mengaku dipukul oleh suaminya saat mendatangi rumah dokter Y di Kelurahan Rimuku, Mamuju pada Minggu (17/9) siang. Saat tiba di rumah dokter Y, ia mendapati suaminya yang membukakan pintu rumah.
Hamdia lantas melaporkan suaminya ke Polresta Mamuju atas kasus KDRT pada Senin (19/9). Dia juga telah melakukan visum.
Hamdia juga mengatakan dokter Y yang diduga selingkuh dengan suaminya merupakan ASN di RSUD Mamuju. Selain itu, dokter Y juga bekerja di RS Mitra.
“(Saya dapat suamiku) di rumahnya selingkuhannya, dokter Y. PNS Rumah Sakit Daerah (RSUD Mamuju), kerja di Rumah Sakit Mitra juga,” kata Hamdia kepada wartawan, Senin (19/9).
Hamdia menyebut suaminya dengan dokter Y sama-sama bekerja di RS Mitra Manakarra Mamuju. Suaminya bekerja sebagai perawat di rumah sakit tersebut. (305/dtc)
