Isu Money Politic Muncul dalam Rapat Koordinasi Pilkel Tembuku

BANGLI | patrolipost.com – Rapat kordinasi terkait pelaksanaan pemilihan perbekel (Pilkel) yang difasilitasi pemerintah kecamataan Tembuku dihadiri oleh para calon perbekel, panitia pemilihan tingkat desa, pihak kepolisian dan Koramil serta Satpol PP, Rabu (25/9) di ruang pertemuan kantor Camat Tembuku. Dalam rapat itu isu money politic kembali muncul dan dibicarakan langkah-langkah pencegahan.  

Rapat kordinasi juga dihadiri Kapolsek Tembuku I Nengah Sukerta, Danramil Tembuku  Kapten I Nyoman Suradnya, Kasi Operasi Sappol PP Bangli, Nangkan Ketut Astawa membahas terkait keamanan menjelang pilkel. Selain itu dalam rapat juga membahas  pencegahan secara dini praktek money politic.

“Jelang Pilkel memang isu money politic mencuat dan perlu dilakukan upaya pencegahan,” ujar Kasi Pemerintahan Kecamatan Tembuku, I Nengah Suparta.

Menurutnya  praktek money politic dapat merusak tatanan demokrasi, sementara tujuan dari Pilkel sendiri adalah melahirkan pemimpin yang berkualitas, jujur dan dipercaya masyarakat. “Bagaimana bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas jika dalam prosesnya sudah terjadi kecurangan,” ujarnya.
Sementara salah seorang calon, I Nengah Tindih mempertanyakan kreteria yang termasuk katagori money politic serta sanksi apa yang akan diberikan kepada calon yang terbukti melakukan money politik. Dijawab I Nengah Suparta, yang disebut money politic adalah jika sesorang calon atau lewat tim suksesnya memberikan uang atau barang kepada masyarakat dengan tujuan agar dipilih.
“Bukan pemberian uang saja kategori money politic, pemberian barang juga masuk money politic,” sebutnya.
Tentu untuk membuktikan seseorang melakukan praktek money poltic harus didukung dengan bukti dan saksi yang kuat. “Kalau memang ditemukan ada praktek money politic, segera dilaporkan dan dipastikan laporan itu ditindaklanjuti,” tegas I Nengah Suparta.
Sementara untuk sanksi bagi calon yang terbukti melakukan praktek money politic, penanganannya akan dikembalikan kepada panitia desa untuk ditindaklanjuti ke panitia kabupaten dan kemudian dilanjutkan ke Bupati.
Terpisah Camat Tembuku, I Dewa Agung Purnama menambahkan, kegiatan ini langkah antisipasi terjadinya persoalan dalam pelaksanaan Pilkel. Disinggung terkait daerah yang rawan, pihaknya menyebutkan semua daerah memiliki potensi yang sama. “Tidak bisa dipastikan, namun kami melihat semua memiliki potensi kerawanan, maka dari itu kami melakukan langkah antisipasi,” jelasnya. (sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.