JAKARTA | patrolipost.com – Sampai Minggu (22/9/2024) malam, tak satu pun anggota Pasukan Berani Mati Jokowi nonggol di Patung Kuda maupun kawasan Monas Jakarta untuk melaksanakan apel akbar. Ternyata informasi yang disebarkan Amien Rais dan Habib Rizieq Shihab (HRS) melalui canel Youtube mereka pekan lalu hoaks belaka.
Jakarta baik-baik saja. Tak ada pengerahan massa, teriak-teriak selamatkan Jokowi, apalagi aksi anarkis bakar-bakar halte atau SPBU sebagaimana dinarasikan HRS dalam orasinya di medsos.
Kendati tidak ada pemberitahuan (izin) apel akbar Pasukan Berani Mati Jokowi pada Minggu (22/9/2024), namun pihak Kepolisian tetap siaga. Sedikitnya 150 personel dari Satuan Brimob dan Sabhara disiagakan untuk mengamankan aksi yang disebut-sebut untuk mengawal keluarga Jokowi pasca lengser 20 Oktober 2024 mendatang.
“Awal informasi katanya ada Pasukan Berani Mati Jokowi (akan apel akbar). Saya tau dari info medsos, tetapi kan kalau memang ada kegiatan itu harus ada pemberitahuan. Sampai kemarin itu tidak ada pemberitahuannya (ke pihak Kepolisian),” kata Kompol Wakapolsek Menteng Kompol Li Sutasman, Minggu (22/9/2024) sore, dikutip dari RMOL.
Hingga aparat Kepolisian menggelar apel pembubaran pun kata Kompol Sutasman, tidak terlihat batang hidung massa dari Pasukan Berani Mati Bela Jokowi.
“Nggak ada itu, hoaks (apel akbar Pasukan Berani Mati Bela Jokowi). Yang diturunkan Brimob 1 SSK, Shabara 1 SSK, dari Polres dan Polsek itu sekitar 150 personel,” pungkas Kompol Sutasman.
Sementara itu Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pada Minggu pagi kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Patung Kuda Jakarta Pusat disebut hanya ada kegiatan rangkaian acara perayaan HUT ke-79 TNI.
“Monas dan Patung Kuda ada acara lari dan bike HUT TNI,” kata Kombes Susatyo.
Info tentang adanya rencana apel akbar Pasukan Berani Mati Jokowi disampaikan mantan Ketua MPR RI Amien Rais lewat akun Youtubenya sehingga viral di media sosial.
“Tanggal 22 September nanti direncanakan akan ada apel besar-besaran di Jakarta yang akan diikuti, ini katanya, oleh sekitar 20 ribu pasukan berani mati,” ujar Amien.
“Kata pimpinan pasukan berani mati itu, Sukodikdo Wardoyo, mereka punya komitmen dalam menjaga Jokowi dan keluarga dari anasir jahat yang ingin menjatuhkan Jokowi dari kekuasaan,” imbuhnya.
Pasca beredar video Amien Rais ini, beragam tanggapan bersileweran di media sosial. Bahkan Habib Rizieq Shihab (HRS), mantan pemimpin Fron Pembela Islam (FPI) yang dilarang pemerintah Desember 2020, lewat videonya menyerukan semua ormas Islam, para jawara untuk mengasah golok. Jika pasukan berani mati itu membuat rusuh di Jakarta, seluruh umat Muslim agar bersatu menggorok mereka.
“Kalau mereka membuat rusuh di Jakarta, bakar-bakaran halte, SPBU, hai umat Islam… ganyang mereka, habisi mereka! Takbir,” ujarnya berapi-api.
Dalam video tersebut, HRS terlihat duduk di antara jemaah Majelis Ashsholaatualannabi yang disiarkan secara langsung lewat kanal Youtube. Dirinya menyerukan agar umat Islam mewaspadai gerakan Pasukan Berani Mati Jokowi di Jakarta pada Minggu (22/9/2024).
“Hati-hati, ada seruan tanggal 22 September, empat hari lagi? Waspada, ada kelompok menamakan diri Pasukan Berani Mati Jokowi. Mereka mengklaim ada 20.000 orang, mau turun ke Jakarta, ke patung kuda dan lain tempatnya,” ungkapnya.
“Kita jangan usil, kita jangan ngeganggu, silakan mereka mau demo, mau orasi, mau berteriak itu hak mereka untuk menyampaikan pendapat, betul?”
Meski demikian, HRS dengan lantang mengingatkan agar Pasukan Berani Mati Jokowi tidak berbuat onar dan mengganggu kedamaian Jakarta. Apabila terjadi, dirinya meminta seluruh umat Islam untuk mengganyang seluruh Pasukan Berani Mati Jokowi.
“Tapi jangan coba-coba bikin rusuh di Jakarta! Jangan coba-coba bakar-bakar halte saudara! Jangan coba-coba bakar-bakar pom bensin saudara! Jangan coba-coba bikin kerusuhan saudara! Saya minta dalam malam hari ini semua umat Islam, saudara asah golok yang tajem, asah aja golok yang tajem,” tegasnya.
“Jangan keluar rumah, jangan! Kalau mereka demo damai tenang silahkan! Masuk Jakarta damai, keluar dari Jakarta tenang! Betul!?” ujarnya.
“Tapi kalau mereka bikin huru-hara di Jakarta! coba-coba ganggu keamanan! Bakar-bakar halte! Hei umat Islam, keluar dari rumahmu! Bawa senjatamu! Ganyang mereka! Habisi ke mana mereka berada saudara! Takbir!” teriak HRS dibalas para jemaah dengan teriakan ‘Allah Akbar’. (807)