JAKARTA | patrolipost.com – Polusi udara menjadi penyebab serius untuk masalah kesehatan. hal tersebut yang sudah dirasakan oleh kebanyakan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Beberapa dampak yang timbul dari masalah ini bakal menimbulkan masalah penyakit, seperti penyakit pernafasan dan paru-paru.
Mengutip dari Reuters, Jakarta menduduki puncak daftar sebagai kota paling tercemar di dunia menurut perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir, dilansir Jumat (11/8). Sebelumnya, Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei.
Menurut IQAir, Jakarta yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa mencatat tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari. Beberapa masyarakat juga mengeluhkan dan menyayangkan kualitas udara yang akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
Penduduk Jakarta sendiri telah lama mengeluhkan udara beracun dari padatnya lalu lintas, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Beberapa dari mereka meluncurkan dan memenangkan gugatan perdata pada tahun 2021, mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara. Pengadilan saat itu memutuskan Presiden Joko Widodo harus menetapkan standart kualitas udara nasional untuk melindungi kesehatan manusia.
Nathan Roestandy yang merupakan pendiri aplikasi kualitas udara Indonesia mengatakan bahwa tingkat polusi terus memburuk.
“Kita menghirup lebih dari 20.000 nafas sehari, jika kita menghirup udara tercemar setiap hari dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan paru-paru, bahkan asma. ini dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak atau bahkan kesehatan mental,” ungkapnya. (305/jpc)