BORONG | patrolipost.com – Ambisi Jokowi untuk mempercepat transformasi digital di seluruh Indonesia pupus di tangan Johny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika. Ujung-ujungnya, Putra Manggarai yang menjadi menteri dan dibangga-banggakan masyarakat Manggarai tersandung dugaan kasus Korupsi Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Melansir suara.com, Johny G Plate sudah dua kali diperiksa terkait proyek tersebut. Jhony diduga memanipulasi pertanggungjawaban kemajuan proyek BAKTI, sehingga 100 persen dana bisa dicairkan lebih dulu.
Di Desa Wangkar Weli, Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur, NTT, terlihat rangka menara BTS BAKTI bertuliskan Fiber Home teronggok di pinggir jalan. Rangka itu sudah tergeletak di lokasi tersebut sejak 2022.
Kondisi yang sama terjadi di Desa Compang Kantar, Kecamatan Rana Mese, Manggarai Timur. Elisabet, warga lokal, menunjukkan menara BTS yang belum rampung dibangun sejak 2021.
Mirisnya lagi, Sang Menteri juga diperiksa terkait adik kandungnya, Gregorius Aleks Plate, yang disebut menikmati fasilitas pemerintah berkat jabatan abangnya. Aleks diketahui sudah mengembalikan sekitar Rp 543 juta ke pemerintah dalam kasus ini.
Di Manggarai, Proyek BTS sudah menjadi angin segar bagi kelancaran jaringan internet di masa depan, namun Putra Manggarai sendiri yang menghambat terwujudnya kelancaran jaringan internet di tanah Manggarai.
Jaringan internet di daerah terpencil tidak akan berubah. Impian pupus di tangan Menkominfo, Johny G Plate. Para pelajar akan tetap melaksanakan ujian di hutan dan perbukitan yang bisa mengakses jaringan internet. Jaringan internet sebelumnya sulit dan akan tetap sulit sampai waktu yang tidak bisa ditebak. (pp04)