JAKARTA | patrolipost.com – Jawa Barat (Jabar) dipastikan sebagai juara umum PON Papua 2021 setelah mengumpulkan 130 medali emas hingga Kamis (14/10) malam.
Berdasarkan laman resmi PON Papua 2021, Jabar mengoleksi total 347 medali yang terdiri dari 130 emas, 103 perak, dan 114 perunggu. Jumlah medali kontingen Jabar ini sudah tak mungkin terkejar lagi oleh Jawa Timur (Jatim).
Pada pukul 18.45 WIB atau 20.45 WIT, Jatim bertengger di peringkat kedua klasemen sementara PON Papua. Jatim total mengumpulkan 285 medali yang terdiri dari 110 emas, 89 perak dan 86 perunggu.
Dengan kata lain perolehan medali Jabar dan Jatim terpaut 20 emas. Adapun pertandingan PON 2021 hanya menyisakan 14 nomor pertandingan lagi. Artinya, sudah tidak mungkin lagi Jatim mengejar perolehan emas Jabar.
Ketua II PB PON Papua 2021, Roi Letlora, membenarkan Jabar telah menjadi juara umum. Menurutnya perolehan emas Jabar sudah tidak mungkin lagi dikejar Jatim, DKI Jakarta, juga tuan rumah Papua.
“Kalau dilihat dari hasil hari ini harusnya sudah bisa dipastikan Jabar juara umum PON 2021. Memang prediksi dari awal dia memimpin dan sampai hari ini dia tidak terkejar,” kata Roi, Kamis (14/10).
Jabar sekaligus berhasil mempertahankan status juara bertahan. Sebelumnya pada 2016, saat bertindak sebagai tuan rumah, Jabar keluar sebagai juara umum setelah mengoleksi 217 emas, 157 perak, dan 157 perunggu.
Rencananya PON Papua 2021 akan ditutup oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. Roi yang bertanggung jawab atas penutupan mengaku sedang berupaya keras mencari jalan keluar agar tak ada penumpukan massa.
“Besok Wapres Ma’ruf Amin yang menutup. Insya Allah aman, tapi masalah penonton ini membludak. Penonton ini sampai sekarang ini sangat antusias ya. Untuk penutupan kuota 25 persen dari kapasitas maksimal,” katanya.
“Banyak masyarakat takutnya tidak dapat masuk, dulu pembukaan tidak dapat masuk terus penutupan tidak masuk lagi, takutnya terakumulasi. Makanya ini wanti-wanti keamanan harus kita perketat,” ujarnya menambahkan.
Antusiasme masyarakat Papua untuk menyaksikan pertandingan PON Papua 2021, termasuk penutupan, sangat dimaklumi karena ini adalah kali pertama pesta olahraga Indonesia berlangsung di Negeri Cenderawasih tersebut.
“Kalau tidak dapat tiket takutnya ngamuk. Ya, dimaklumi karena kita ini mau nonton PON ke daerah lain sangat jauh, terus jadi tuan rumah kapan lagi. Belum tentu sekali seumur hidup rasakan ini. Bayangkan kekecewaan mereka,” katanya. (305/cnn)