BORONG | patrolipost.com – Pemkab Matim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akhirnya membangun jembatan baru di Sungai Wae Rina di Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Matim, NTT. Selain itu juga dilakukan perbaikan titik jalan rusak di Nampar Katarina.
Pantauan patrolipost.com, Kamis (14/10/2021), jembatan di Sungai Wae Rina yang menghubungkan Kecamatan Lamba Leda Selatan dan Lamba Leda Timur sudah hampir rampung. Meski demikian, para pengendara yang ingin menyeberang masih tetap melintasi jembatan bambu hasil kreasi masyarakat sekitar dengan tarif Rp. 10.000 sekali lewat dengan motor didorong oleh penjaga jembatan tersebut.
Adanya jembatan baru di Wae Rina akan mempersingkat waktu perjalanan dan juga menghemat setidaknya Rp 20.000 jika pergi dan balik melintasi jembatan bambo tersebut.
Pengerjaan Jembatan Sungai Wae Rina dilaksanakan CV Yogi Putra dengan target selesai dalam 82 hari kerja. Sumber dana berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp. 180.000.000,00.
Sementara itu, ruas jalan Nampar Katarina yang dulunya merupakan titik yang rusak parah sekarang sudah diperbaiki. Para pengendara sekarang sudah bisa melintasi Nampar Katarina sembari bersiul dan tersenyum senyum.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan masyarakat dengan adanya perbaikan kedua titik kerusakan infrastruktur transportasi ini.
“Terima kasih untuk Pemkab Matim karena sudah perbaiki jalan yang rusak ini. Perjalanan sudah lancar dan bisa ditargetkan durasi lebih pendek karena jalan sudah bagus,” kata seorang pengendara mobil yang merahasiakan identitasnya, saat ditanya kesan terkait perbaikan jalan tersebut.
Masyarakat tentunya tidak berhenti berharap karena masih ada banyak titik jalan rusak yang perlu perbaikan. Titik kerusakan di sebelah Timur Lonto Ulu masih jadi “Neraka” bagi pengendara, terlebih saat melintas setelah turun hujan.
Terkait kualitas pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan baru di Wae Rina, belum dipastikan jika pengerjaannya berkualitas atau tidak. Jika aspalnya tidak terkelupas dan jembatannya tidak roboh melewati beberapa kali musim hujan, pengerjaannya berkualitas. Soal kualitas pengerjaannya, waktu yang akan menjawab. (pp04)