Jelang Konprov PGRI, Sudah 101 Nama Calon Ketua Terverifikasi

Ketua PGRI Bali, I Gde Wenten Aryasuda.

DENPASAR | patrolipost.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bali akan gelar Konferensi Provinsi (Konprov) masa bakti 2020-2025 yang diselenggarakan Sabtu (11/1/2020) besok.  Dalam Agenda pemilihan ketua dan pengurus, sudah 101 nama calon yang terverifikasi akan lewati sidang dalam konferensi.

Ketua PGRI Bali I Gde Wenten Aryasuda mengatakan, Konprov PGRI yang digelar setiap 5 tahun dan setelah 6 bulan kegiatan kongres dilaksanakan.

Bacaan Lainnya

“Tahapan Konprov akan digelar setelah kongres, untuk kongres sendiri sudah terlaksana di bulan Juli kemarin. Selanjutnya, Konprov PGRI akan digelar dengan membahas 3 agenda,” kata I Gde Wenten Aryasuda kepada patrolipost.com di Denpasar, Jumat (10/1).

Ia menuturkan, agenda yang pertama merupakan laporan pertanggung jawaban pengurus masa bakti 2015-2019. Kedua, agenda menyusun program kerja untuk 5 tahun yang akan datang, dan agenda terakhir merupakan pemilihan atau penggantian ketua dan pengurus untuk masa bakti 2020-2024.

“PGRI tidak seperti Pilkada karena sesuai anggaran dasar anggaran rumah tangga PGRI di setiap cabang boleh mengajukan calon sebanyak-banyaknya, maksimal 25 calon,” ujar Wenten yang tidak bisa dicalonkan lagi karena sudah menjabat Ketua PGRI dua periode.

Ia juga mengungkapkan dalam 25 nama calon yang diusungkan oleh cabang dan kabupaten masih melalui tahap perekapan yang dirangkum oleh kabupaten tersebut. Sehingga, saat ini sudah ada 167 nama calon yang terekap. Namun,  setelah diadakan rapat tim verifikasi, hanya 101 nama calon yang masih tersisa.

“Dari 101 calon tersebut harus melewati sidang khusus dalam konferensi yang membahas penetapan calon,” ungkapnya.

Gde Wenten berpesan siapa pun ketua yang terpilih nanti diharapkan membawa organisasi menjadi lebih baik dan membawa mandat anggota untuk melaksanakan amanat organisasi.

“Karena ini adalah organisasi guru, diharapkan nanti bisa meningkatkan kesejahteraan guru. Saat ini masih terdapat guru yang tidak sejahtera dengan memperoleh gaji yag tidak sesuai.  Dan untuk ke depannya lebih memperhatikan serta meningkatkan profesional guru,” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.