LABUAN BAJO | patrolipost.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Manggarai Barat mempersiapkan ujicoba system registrasi online bagi calin pengunjung Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo. Selain itu juga dipersiapkan skema menerapkan protokol kesehatan pengunjung, sesuai konsep clean, health, and safe (CHS).
Rencana itu terungkap dalam video conference (vidcon) instansi terkait menjelang pembukaan kembali aktifitas pariwisata Labuan Bajo seiring dengan diberlakukannya tatanan normal baru, mulai 1 Juli 2020 nanti. Ikut dalam vidcon yang berlangsung Sabtu (27/6/2020) tersebut Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Badan Taman Nasional Komodo (BTNK), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Manggarai Barat, Syahbandar, dan para stakeholder pariwisata di Manggarai Barat.
Dalam vidcon tersebut, BOPLBF bersama BTNK dan Dinas pariwisata Manggarai Barat membahas 2 langkah spesifik yang akan diterapkan dalam uji coba pelaksanaan aktifitas pariwisata Labuan Bajo yang akan segera dibuka pada tanggal 1 Juli 2020 mendatang.
Langkah pertama, adalah dengan menerapkan registrasi online (pendaftaran online) bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo (TNK). Melalui registrasi online ini sistem kuota pengunjung diberlakukan. Ujicoba sistem digital registrasi online pun akan diuji coba pada tanggal 29 Juni 2020, dikhususkan bagi para wisatawan lokal di Manggarai Barat.
Langkah kedua, dengan menerapkan protokol kesehatan pengunjung, sesuai konsep clean, health, and safe (CHS). Protokol kesehatan ini dilaksanakan dengan menyediakan seluruh fasilitas pendukung kebersihan seperti sarana cuci tangan, thermo gun, penyediaan masker di destinasi wisata dan di beberapa titik yang disinggahi para wisatawan dalam hal ini adalah protokol kesehatan saat memasuki wilayah Taman Nasional Komodo (TNK).
Menurut Kepala BTNK, Lukita Awang, pembukaan kembali aktifitas wisata di Kawasan TN Komodo secara bertahap dilaksanakan sesuai surat edaran Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 perihal Arahan Pelaksanaan Reaktivasi Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa untuk Kunjungan Wisata Alam pada Masa New Normal Pandemi Covid-19.
“Dengan demikian, sesuai surat edaran Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020, kami secara bertahap membuka kembali aktifitas wisata di Kawasan Taman Nasional Komodo,” kata Awang.
Lukita Awang juga menegaskan pembukaan Taman Nasional Komodo yang dilakukan secara bertahap ini nantinya akan dilakukan melalui 2 fase. Fase pertama yakni uji coba pembukaan pariwisata TNK yang akan berlangsung mulai dari tanggal 29 Juni sampai 5 Juli 2020 dan masih diperuntukkan untuk warga lokal Manggarai Barat.
Melalui ujicoba ini BTNK mangajak pariwisata untuk berbenah, terutama terkait penerapan protokol kesehatan bagi para wisatawan. Mengikuti pembukaan fase kedua dan seterusnya akan dilaksanakan sesuai evaluasi berkala dan setelah mendapat persetujuan dari Dirjen KSDAE KLHK dengan memperhatikan protokol kunjungan wisata alam Taman Nasional Komodo (TNK).
“Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami akan merencanakan tahapan pembukaan taman nasional Komodo (TNK) diantaranya melakukan simulasi pelayanan pengunjung pada tanggal 29 Juni – 5 Juli 2020 dengan mengujicobakan situs online Web Booking Online pada tautan http://labuanbajoflores.id/online-bookingonline/Public yang dibangun bersama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF),” terang Awang.
Nantinya, tahap pertama ujicoba jumlah pengunjung di situs darat di TNK akan dibatasi sebanyak 25 orang/hari, sementara untuk wisata di situs selama diberlakukan kuota 5 kapal/hari/situs.
Sementara itu, Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina menjelaskan, sistem registrasi online ini dibangun bersama, selain membantu menghindarkan kerumunan pengunjung juga sekaligus membantu sistem transparansi akuntabilitas dan tertib administrasi khususnya bagi para wisatawan yang datang dan bagi kapal-kapal yang masuk dan keluar ke wilayah TNK.
“Sistem online ini sebenarnya menjadi salah satu penerapan konsep destinasi premium yang ingin kita capai ke depannya. Banyak hal bisa kita capai melalui sistem ini, salah satunya dengan makin terjaganya wilayah TNK yang merupakan wilayah konservasi nasional kita, tanpa menghilangkan kesempatan bagi para wisatawan untuk tetap bisa berkunjung ke TNK ini,” jelas Shana.
Lebih lanjut Shana menekankan, sudah saatnya Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium memiliki satu sistem terpadu seperti ini. Koordinasi antar pemangku kepentingan sudah pasti akan berimbas baik bagi terwujudnya tatanan pariwisata yang berkelanjutan.
“Kita bangun pelan-pelan sistem digital yang mumpuni dan penerapan protokol kesehatan yang memadai. Hal positif yang bisa kita dapatkan dari masa pandemi covid ini adalah kita jadi lebih detail memikirkan segi keamanan selain hanya sekadar kenyamanan para wisatawan dan sekaligus mengantisipasi imbasnya bagi kesehatan warga kita sendiri,” tegas Shana.
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya melalui pembukaan pariwisata TNK dengan sistem satu pintu ini menjadi awal yang baik untuk pariwisata Labuan Bajo yang lebih tertib.
“Sistem ini secara otomatis akan menertibkan seluruh kapal yang masuk ke wilayah TNK harus yang terdaftar dan memiliki izin berlayar,” tegasnya. (334)