LABUAN BAJO | patrolipost.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan KTT Asean dibawah keketuaan Indonesia akan mengutamakan proses dialog dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kawasan Asia Tenggara.
Jokowi juga menegaskan, pemberian sanksi bagi suatu negara bukanlah solusi yang ideal sebagai jalan keluar atas berbagai permasalahan yang menimpa suatu negara. Terkhusus konflik yang tengah terjadi di Myanmar, Jokowi menginginkan agar segala bentuk kekerasan harus segera dihentikan. Ia juga menegaskan segala bantuan yang datang dari negara negara tetangga harus betul betul sampai kepada rakyat Myanmar.
“Kita ingin konflik di Myanmar segera diselesaikan, yang pertama kekerasan segera dihentikan, yang kedua bantuan kemanusiaan harus sampai kepada rakyat di Myanmar. Ketiga dialog, yang penting, yang ingin kita aktif tidak hanya di sini tetapi juga di Myanmar sudah harus aktif untuk berperan dalam dialog dialog yang ingin kita lakukan. Sanksi itu bukan sebuah solusi,” ucap Jokowi disela sela kegiatannya meninjau kesiapan pelaksanaan KTT Asean di Labuan Bajo, Minggu (7/5/2024).
Jokowi juga menegaskan, KTT Asean di bawah keketuaan Indonesia juga akan mengedepankan mekanisme kolaborasi dan kerjasama dengan negara manapun. Untuk itu, Jokowi menegaskan Indonesia tidak akan menjadi proxy negara manapun dalam usaha menyelesaikan setiap permalasahan yang ada.
“Prinsip Indonesia di Keketuaan Asean adalah kolaborasi dan kerjasama. Dengan siapapun dan tidak ingin Asean menjadi proxy siapapun, proxy negara manapun karena yah kita inginkan Asean adalah terbuka, kerjasama dan siapapun dengan negara manapun,” tegas Jokowi. (334)