JAKARTA | patrolipost.com – Joseph Suryadi sempat mengaku kehilangan ponsel setelah mengetahui dirinya dicari warga karena postingan hina Nabi Muhammad SAW. Belakangan terungkap bahwa ponselnya tidak hilang.
Joseph Suryadi beralibi ponselnya hilang demi menghindari jeratan hukum. Tetapi kini polisi telah menemukan ponselnya itu dan menyitanya sebagai barang bukti.
Disembunyikan di Gudang
Ponsel Joseph Suryadi tidak hilang, melainkan ia sembunyikan. Joseph Suryadi menyembunyikannya di gudang rumahnya.
“Penanganan kasus penodaan agama yang dilakukan tersangka Joseph Suryadi hari ini penyidik telah amankan dan menemukan barang bukti handphone yang kemarin sempat disampaikan yang bersangkutan hilang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, dilansir Jumat (17/12/2021).
Menurut Zulpan, handphone itu ditemukan penyidik di sebuah gudang di rumahnya. Handphone tersebut kini disita polisi.
“Disembunyikan di dalam gudang. Ini perkuat lagi buktinya dari handphone ini bisa ditemukan pembicaraan dan upload terkait unsur tindak pidana penodaan agama masih di situ dan belum terhapus,” ujar Zulpan.
Jejak Digital Ada
Penyidik Polda Metro Jaya telah menemukan handphone milik Joseph Suryadi yang sempat diakuinya ‘hilang’. Hasil pemeriksaan polisi terhadap handphone itu, chat Joseph Suryadi yang hina Nabi Muhammad SAW belum terhapus.
“Dari ditemukan handphone ini bisa ditemukan pembicaraan dan upload terkait unsur tindak pidana penodaan agama. Masih di situ dan belum terhapus,” ujar Zulpan.
Penemuan ponsel ini makin menguatkan alat bukti polisi. Rekam jejak digital Joseph Suryadi hina Nabi masih tersimpan di ponselnya itu.
“Jadi alat bukti sudah kuat semua. Walau sebelum HP itu ditemukan, kita buka rekam jejak digitalnya itu ada unggahannya itu masih ada dan belum terhapus,” katanya.
Pengakuan Kepada Ketua RT
Ketua RT di tempat tinggal Joseph Suryadi, Novita Kertajaya, mengungkap Joseph Suryadi sempat mengaku kehilangan ponselnya saat ramai dicari warga gegara postingan hina Nabi itu.
Novita mengatakan sempat membawa Joseph Suryadi kepada ketua RW setempat untuk mengklarifikasi informasi yang tersebar di media sosial. Hasil klarifikasi saat itu, Joseph mengaku ponselnya telah hilang.
“Ya, udah klarifikasilah di situ kalau HP dia hilang,” kata Novita di rumahnya di Tanjung Duren, Jakbar, Kamis (16/12).
Novita kemudian mengajak Joseph Suryadi ke Polsek Tanjung Duren untuk melapor polisi bahwa benar ponselnya telah hilang. Novita menemaninya ke Polsek saat itu.
“Saya bilang, ‘Gini deh, Pak, kita ke polisi dulu aja, ke Polsek’, karena dia bilang kan dia kehilangan HP dan dia (yang kirim chat) bukan dia. Nanti klarifikasi saja di polisi, saya bawalah ke Polsek,” ungkap Novita.
Dicari Warga
Novita mengetahui hal ini setelah ditanyai oleh sejumlah warga pada Selasa (14/12). Awalnya, warga hingga LMK yang menanyakan kebenaran postingan di media sosial soal Joseph Suryadi yang diduga kirim chat hina Nabi.
“Nah, kita kan siskamling, nah ada ibu dari dasawisma RT lain, bukan RT saya dasawismanya. Kasih tahu saya, ‘Bu bener ini Bu Novi warganya Ibu?’ ‘Bener, Bu, ini warga saya, memang saya kenal banget’, saya bilang gitu. Orang dari kecil kok, pas saya lihat fotonya, eh foto si Joseph ini mah,” jelas Novita.
Saat itu Novita tidak begitu saja percaya atas informasi yang tersebar di media sosial. Dia awalnya mengira bahwa hal itu adalah hoax.
“Nah, tapi saya juga mikir, bingung juga, kok ini anak begitu. Saya nggak berani ngomong ke atasan saya Pak RW. Nah, paginya dari LMK itu WA saya, katanya, ‘Ini rame nih, Bu, beritanya’. Maksudnya masalah penistaan agama ini kan sangat riskan ya,” tuturnya.
Karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Novita kemudian menemui Joseph Suryadi. Novita kemudian membawa Joseph Suryadi menemui ketua RW untuk mengklarifikasi soal postingan tersebut.
Saat itulah, Joseph mengakui bahwa ponselnya hilang. Novita kemudian mengantar Joseph Suryadi untuk memberikan klarifikasi ke Polsek Tanjung Duren saat itu. Dari situ, mereka diarahkan untuk membuat laporan di Polda Metro Jaya.
Diciduk di Lapangan Markas Polda
Awalnya, Joseph Suryadi hendak melaporkan soal kehilangan ponsel itu ke Polsek Tanjung Duren. Namun, petugas di sana mengarahkan agar Joseph Suryadi melapor ke Polda Metro Jaya.
“Saya bawalah ke Polsek, dari Polsek disuruh ke Siber di Polda, karena kan di sana alatnya lebih komplet katanya. Nah saya temeninlah. Sebelum saya temenin di sini rame, ada sekretaris, lurah, ada Satpol PP, pada di sini semua, terus udah gitu saya temenin bawa ke sana ke Polda,” jelas Novita.
Setiba di Polda Metro, Joseph Suryadi diproses sebagaimana mestinya. Namun, karena terpotong jam istirahat, Novita pergi untuk makan siang dan meninggalkan Joseph Suryadi di ruang pelayanan SPKT.
“Nah kita makan dulu, selesai makan kita datang lagi ke SPKT itu. Di sana itu tiba-tiba saya kan lagi ditanya-tanya sama Pak RW lewat WA, nah saya cariin ni anak (Joseph) ke mana ya. Terus saya telepon dia, dia bilang ‘ada di luar saya’,” jelasnya.
Novita kemudian keluar dari gedung SPKT Polda Metro Jaya. Saat itu dia melihat Joseph Suryadi sudah dikelilingi polisi.
“Terus sudah saya keluar, nah itu dia sudah dikerumunin semua dari Siber Polda, Siber Mabes Polri itu pada dikerumunin di situ. Terus akhirnya Dirsiber Polda turun ya sudah dibawa ke tempat penyidikan di lantai 5, ditenteng ke sana (ruang penyidikan),” tuturnya.
“Mungkin beritanya udah masuk kali ya, jadi polisi langsung bawa ke sana. Tadinya mah nggak diapa-apain (saat melapor). Orang tadi suruh lapor kehilangan HP sama SIM card kok,” tambahnya.
Polisi kemudian menginterogasi Joseph Suryadi secara marathon. Hasil pemeriksaan Joseph Suryadi mengakui telah membuat chat hina nabi. (305/dtc)