Juliarta Optimis dapat Rekomendasi Sebagai Cabup Klungkung

figur 44444
Pasangan duet I Ketut Juliarta-Made Wijaya terlihat kompak. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Situasi menjelang Pilkada Klungkung 2024, dinamika politik semakin memanas dengan munculnya kedekatan yang mencolok antara sejumlah kader maupun non kader partai tertentu. Baliho sesama kader Gerindra Juliarta dan tokoh pengusaha Nusa Penida Made Wijaya dan Kasta-Gunaksa tampak bertebaran di wilayah Klungkung.

Salah satunya kader Partai Gerindra, I Ketut Juliarta dan tokoh masyarakat yang juga pengusaha I Made Wijaya. Keduanya nampak makin kompak meski rekomendasi resmi dari partai belum kunjung tiba.

Namun keakraban mereka memicu spekulasi bahwa Partai Gerindra akan memberikan dukungan penuh kepada pasangan ini dalam kontestasi pilkada mendatang. Popularitas dan pengaruh besar yang dimiliki oleh keduanya dinilai dapat memperkuat posisi Partai Gerindra di Klungkung kedepan.

Anggota DPRD Propvinsi Bali dari Gerindra Klungkung, Ketut Juliarta kepada wartawan, Selasa ( 2/7/2024) menyatakan, dirinya sangat optimis bakal berhasil merebut rekomendasi dari induk partainya Gerindra.

“Saya maju berarti saya optimis bakal bisa kantongi rekomendasi dari DPD Partai Gerindra. Ya kita tunggulah sampai turunnya secara resmi rekomendasi bacabup Klungkung nanti,” ujar Ketut Juliarta optimis.

Optimismenya Juliarta juga diikuti tokoh pengusaha Nusa Penida I Made Wijaya. Dia sempat dihubungi media juga mengaku masih menunggu rekomendasi dari Partai Gerindra.

“Sekarang ini Gerindra sedang lakukan survey. Jadi nanti dari saya tidak masalah siapa yang satu (calon Bupati) dan dua (calon Wakil Bupati). Intinya kan biar bagaimana nanti kita itu bisa bersama-sama membangun Klungkung secara umum,” ungkapnya.

Menurut Wijaya upaya membangun Klungkung yang dimaksudnya, salah satunya dari sektor pariwisata. Dimana pariwisata di Kabupaten Klungkung katanya harus dikembangkan secara maksimal.

Lebih jauh perkembangan kepariwisataan di Klungkung khususnya Nusa Penida memang sudah jalan, namun infrastruktur dan akomodasi pendukungnya kan belum memadai dan kurang optimal. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.