DENPASAR | patrolipost.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali Bidang Perempuan dan Anak menggelar workshop perempuan agen perdamaian dalam pencegahan radikalisme dan terorisme yang bertempat di Harris Hotel Sunset Road, Kamis (10/9/2020). Dalam workshop peserta diimbau menerapkan “Saring Sebelum Sharing” guna mencegah radikalisme dan terorisme melalui media sosial (medsos).
“Jadi untuk mencegah radikalisme di media sosial harus bijak. Cara bijaknya yaitu “Saring Sebelum Sharing”. Menulis juga harus bijak dan hati-hati akan hoax,” ujar Kepala bidang media dan hukum FKPT Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja atau kerap disapa Edo.
Edo mengungkapkan, banyak masyarakat yang menge-share tanpa menyaring informasi di medsos yang belum tentu kebenarannya.
“Ini yang biasanya dilakukan masyarakat, khususnya ibu-ibu yang bangga kalau menjadi orang pertama membagikan informasi yang berdalih biar ramai. Dan kemungkinan juga sudah tahu postingan tersebut hoax,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa saat ini banyak oknum yang salah dalam memanfaatkan media sosial antara lain menyebarluasan informasi bohong, informasi negatif, menciptakan konten-konten yang membenarkan tindak kekerasan, dan informasi yang mengakibatkan masyarakat terpapar radikalisme.
Salah satunya, kasus Dita Siska Millenia (18), perempuan simpatisan kelompok negara Islam, Irak, dan Suriah (ISIS) yang hendak menyerang anggota kepolisian di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua Depok. Hal ini dilakukannya guna membantu ikhwan (tahanan terorisme). Kedatangan Dita Siska untuk menyerang polisi, bermula dari pesan media sosial WhatsApp dan telegram simpatisan ISIS.
Sedangkan untuk terhindar dari hoax dan mencegah radikalisme serta terorisme, Edo menyebutkan rumus 6P diantaranya perhatikan hati.
“Perhatikan hati, Pesan berantai, Periksa sumber, Periksa redaksi, Pakai akal sehat, Penyakit kambuhan,” jelas Edo yang juga Ketua SMSI Provinsi Bali.
Edo juga mengimbau masyarakat terutama kalangan ibu-ibu dan generasi millennial untuk bijak bermedia sosial. Diutamakan tidak lupa saring informasi terlebih dahulu sebelum sharing. (cr02)