Kabut Asap dari Indonesia Ancam Malaysia, Singapura, dan Thailand

kabut 222cccccc
Kabut Asap dari Indonesia mengancam Malaysia, Singapura, dan Thailand dengan Indeks Pencemaran Udara (IPU) mencapai angka di atas 150, yang tergolong tidak sehat. (ist/net)

JAKARTA | patrolipost.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan mengeluarkan peringatan tegas terkait kondisi darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah, terutama di Provinsi Riau, Indonesia.

Menurut Budi Gunawan, situasi karhutla di Riau telah mencapai status tanggap darurat, dan mendapat perhatian serius dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi melalui konferensi video (Zoom meeting) dari Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, pada Rabu (23/7/2025).

“Penanganan kebakaran hutan dan lahan saat ini harus menjadi perhatian kita yang sangat serius, khususnya di Provinsi Riau yang situasinya telah meningkat mencapai status tanggap darurat,” kata Budi Gunawan.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BNPB, Pangdam I/Bukit Barisan, Kepala BMKG, serta pejabat terkait lainnya.

Budi Gunawan menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan tidak hanya terjadi di Riau, tetapi juga terjadi secara signifikan di Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan.

“Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura telah menyampaikan keprihatinan melalui jalur diplomatik. Kabut asap mulai menyebar hingga melintasi batas negara, bahkan mengancam wilayah Malaysia, Singapura, dan Thailand,” ujar Budi.

Ia menambahkan, kualitas udara di bagian selatan Malaysia tercatat memburuk, dengan Indeks Pencemaran Udara (IPU) mencapai angka di atas 150, yang tergolong tidak sehat.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Gubernur Riau telah menetapkan status tanggap darurat sejak 22 Juli 2025. Penetapan ini dinilai penting untuk mempermudah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam melakukan mobilisasi sumber daya dan penanganan.

“Sekitar 50 persen wilayah Riau merupakan lahan gambut, yang sangat rentan terhadap karhutla,” ungkap Budi Gunawan.

Ia menegaskan bahwa upaya penanganan karhutla saat ini sudah menunjukkan hasil, tetapi masih perlu ditingkatkan. Pemerintah pusat dan daerah diminta bersinergi secara optimal dalam mengatasi bencana ini.

“Oleh karena itu, ada sejumlah langkah konkret yang perlu segera kita lakukan bersama untuk menangani kebakaran hutan dan lahan secara efektif,” pungkasnya. (305/ckc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *